PASURUAN, Radar Bromo – Setahun sudah Tugu Jam menghiasi Simpang Empat Penjara. Bahkan, kawasan tersebut terus dipercantik dengan menambahkan sejumlah ornamen. Sayangnya, jam yang menjadi ikon baru tersebut sering bermasalah.
Dalam beberapa pekan terakhir, jam yang menghadap ke empat penjuru jalan itu sering tidak menunjukkan waktu yang tidak tepat. Bahkan, dua jarum jam tersebut berhenti total pada Jumat (27/1). Masing-masing menunjukkan waktu yang berbeda.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Pasuruan Samsul Rizal mengatakan sudah menurunkan tim untuk mengecek kondisi tugu jam tersebut. “Sudah kami cek ke lapangan. Dan, kami pastikan diperbaiki,” katanya.
Menurut dia, jarum jam itu sering berhenti berfungsi lantaran mesinnya bermasalah. Namun, Rizal memastikan kondisi itu segera ditangani. Sehingga ikon tersebut tetap memiliki fungsi penunjuk waktu sekaligus memperindah kota.
“Kemarin jamnya memang mati karena mesinnya rusak,” katanya.
Pembangunan Tugu Jam itu sendiri seolah mengembalikan memori masyarakat Kota Pasuruan terhadap masa lalu. Nuansa kota tua makin kental dengan adanya Tugu Jam dengan gaya klasik. Tugu Jam itu digadang-gadang menjadi ikon heritage di Kota Pasuruan.
Bahkan, persimpangan jalan yang dulunya berdiri tugu Adipura itu terus dipercantik. Belakangan ditambah dengan ornamen daun sirih dari pelat besi. Serta lampu-lampu taman yang mempertajam ikon tersebut ketika malam hari. Aspal di sekitar tugu juga diganti dengan paving yang dilukis model daun.