PASURUAN, Radar Bromo–Penyandang disabilitas netra atau penglihatan di Pasuruan mengisi sepuluh hari terakhir Ramadan 1443 Hijriah dengan berbagi. Rabu (27/4), mereka turun ke jalan untuk menyebar paket takjil dan makanan untuk berbuka puasa. Beberapa pengguna jalan tak mengira jika yang membagikan takjil ternyata kalangan disabilitas netra.
Aksi bagi-bagi takjil itu berlangsung di Ki Hajar Dewantara, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Tidak banyak memang penyandang disabilitas netra yang ikut dalam kegiatan tersebut. Masing-masing ada dua orang yang mewakili organisasi Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kabupaten dan Kota Pasuruan.
Mereka tergerak untuk melakukan aksi bagi takjil secara serentak. Denny Kurniawan, wakil ketua Pertuni Kabupaten Pasuruan mengaku, ia dan penyandang tunanetra lainnya patungan untuk membagikan paket takjil tersebut. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengisi bulan suci yang penuh berkah.
“Di samping juga, kami ingin menghilangkan stigma yang selama ini telanjur melekat di tengah masyarakat terhadap kami, penyandang tunanetra,” kata Denny.
Sebab, lanjut Denny, tidak sedikit masyarakat yang memandang kalangan disabilitas netra dengan sebelah mata. Bahwa mereka ialah orang-orang yang tidak bisa mandiri. Perlu dikasihani dan sebagainya. Padahal sebaliknya. Denny meyakinkan jika ia dan teman-temannya pun bisa berbuat sama dengan orang nondisabilitas.
“Seiring dengan berkembangnya pemberdayaan SDM yang terus meningkat sekarang ini, teman-teman tunanetra pun bisa melakukan apa saja selayaknya teman-teman nondisabilitas lain,” beber Ketua Pertuni Kota Pasuruan Mustain.
Sementara itu, bagi-bagi takjil itu sendiri berlangsung dengan didampingi para pekerja sosial masyarakat (PSM). Kemudian juga penyandang tunanetra low vision. Yakni, mereka yang mengalami gangguan penglihatan. Namun masih memiliki sisa penglihatan.