PURWOREJO, Radar Bromo – Sudah hampir sepekan ini wilayah Pasuruan tak turun hujan. Ini menandai bahwa musim telah beralih ke kemarau. Panas yang terik selama sepekan terakhir menjadi penanda bahwa musim hujan usai.
“Karena itu, masyarakat Kota Pasuruan juga harus lebih berhati hati. Potensi terjadinya kebakaran diperkirakan bakal meningkat dengan perubahan musim ini,” ungkap Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana pada BPBD Kota Pasuruan, Catur Aldoko.
Saat kemarau, tanaman biasanya kering. Sehingga jika tersulut api, bakal mudah terbakar. Hal inilah yang menjadi pantauan. BPBD meminta masyarakat tak teledor ataupun lengah, semisal membakar sampah atau alang-alang. Sehingga berpotensi menimbulkan kebakaran.
Kebakaran di Kota Pasuruan selama ini mayoritas disebabkan human error. Seperti lupa mematikan listrik, lupa mematikan kompor, membakar sampah ditinggal hingga membuang rokok secara sembarangan. Dengan intensitas panas yang tinggi, potensi ini lebih rawan.
“Seperti buang rokok sembarangan, misalnya. Karena cuaca terik, api dari potong rokok yang belum padam betul bisa terkena angin dan membuat api menjadi besar dan menyebabkan kebakaran,” jelas Catur. (riz/fun)