PASREPAN, Radar Bromo – Derasnya aliran sungai di DAS Rejoso Kamis (25/11), membawa korban. Sanudi, 49, warga Desa Galih, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, hilang terseret air bah sungai. Hingga malam hari, korban belum ditemukan.
Sebelum hilang, korban bersama menantunya Ulum, 21, mencari pakan burung. Mereka mencari kroto atau telur semut rangrang di sekitar Galih.
Saat itu, daerah Pasrepan dan sekitarnya sedang hujan deras. Namun, di Galih belum hujan. Karena itu, mereka berani mencari pakan burung.
“Korban ini mencari pakan burung. Saat itu kondisi masih mendung dan belum hujan. Sekitar pukul 14.00,” kata Camat Pasrepan Zaki Yamani.
Korban dan menantunya mencari pakan sampai ke sungai yang mengalir di Desa Galih. Meski belum hujan, saat itu, air sungai yang termasuk DAS Rejoso itu sangat deras. Volume sungai meningkat.
Saat itulah, korban dan menantunya menyeberangi sungai. Menantunya di depan, korban di belakang mengikuti. Menantu korban pun berhasil menyeberang dengan selamat. Sayang, korban yang berada di belakangnya tidak berhasil menyeberang. Dia hanyut terbawa arus sungai yang deras.
“Korban tidak berhasil menyeberang. Korban terbawa arus sungai yang deras dan langsung tidak tertolong. Hilang,” ungkapnya.
Ulum, menantu korban, seketika itu mencari keberadaan korban. Karena tidak ketemu, ia lantas memberitahu pemerintah desa setempat.
Saat itu juga, warga setempat langsung membantu mencari korban. Namun, upaya itu tidak berhasil. Hanya baju korban yang ditemukan warga tidak jauh dari tempat korban hanyut dan hilang.
“Warga sempat mencari korban. Namun, tidak berhasil. Yang ketemu hanya pakaian korban,” tuturnya.
Saat itu juga, hilangnya korban dilaporkan ke pihak kecamatan dan polsek. Muspika pun turut andil mencari keberadaan korban. Namun, hingga Kamis malam korban belum ditemukan. Pencarian pun dihentikan, karena jarak pandang yang terbatas dan demi keselamatan warga.
“Besok kami lanjutkan pencarian. Sambil menunggu bantuan dari BPBD. Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD,” jelasnya. (sid/hn)