25.1 C
Probolinggo
Tuesday, June 6, 2023

Ajak Pelajar di Kota Pasuruan Kenali Cagar Budaya

PANGGUNGREJO, Radar Bromo – Kota Pasuruan menyimpan beragam bangunan kuno yang ditetapkan sebagai cagar budaya. Para pelajar pun mulai diajak untuk mengikuti pembelajaran luar kelas. Mereka dikenalkan dengan sejumlah cagar budaya yang memiliki nilai historis dalam perjalanan kota ini.

Kemarin (24/5), sejumlah perwakilan pelajar SMP negeri dan swasta se-Kota Pasuruan diajak berkeliling kota. Mereka mengunjungi satu per satu cagar budaya yang cukup ikonik.

Kunjungan diawali di kawasan Pelabuhan Pasuruan. Lalu berlanjut ke Kelenteng Tjoe Tik Kiong, Markas Yon Zipur 10, P3GI, dan berakhir di menara air atau water toren.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan Lucky Danardono menyampaikan, pembelajaran luar kelas itu memang baru diawali kali ini. Ia menginginkan agar para pelajar lebih mengenal objek-objek cagar budaya yang ada. Apalagi, sejauh ini sudah ada 16 objek cagar budaya yang sudah ditetapkan.

Baca Juga:  3 Tahun Rumah Singgah Tak Dapat Bantuan Operasional, Bakal Ajukan Lagi di Tahun 2020

“Kami menginginkan agar anak-anak kita lebih mengenal betapa panjang dan pentingnya sejarah perjalanan kota ini,” ungkap Lucky.

Para peserta pun tampak antusias. Terutama ketika mendengar cerita sejarah cagar budaya yang dikunjungi kemarin. Chelsea Emerahlia Putri Herdian, pelajar SMPN 2 Pasuruan mengaku, mendapat banyak wawasan baru terhadap bangunan-bangunan kuno tersebut. “Excited sekali. Terutama di Kelenteng, vibes-nya tenang,” beber Chelsea.

Sementara M. Sholehudin, pelajar SMPN 1 Pasuruan lebih tertarik dengan water toren. Selama ini, dia memang sudah akrab dengan bangunan menjulang di kawasan alun-alun tersebut. Tetapi, kapan dibangun, apa fungsinya, dan betapa penting sejarahnya bagi distribusi air di masa lampau, sama sekali menjadi hal baru baginya.

Baca Juga:  Pemkot Pasuruan Mau Beli PCR, Pansus: Anggaran Masih Memungkinkan

PANGGUNGREJO, Radar Bromo – Kota Pasuruan menyimpan beragam bangunan kuno yang ditetapkan sebagai cagar budaya. Para pelajar pun mulai diajak untuk mengikuti pembelajaran luar kelas. Mereka dikenalkan dengan sejumlah cagar budaya yang memiliki nilai historis dalam perjalanan kota ini.

Kemarin (24/5), sejumlah perwakilan pelajar SMP negeri dan swasta se-Kota Pasuruan diajak berkeliling kota. Mereka mengunjungi satu per satu cagar budaya yang cukup ikonik.

Kunjungan diawali di kawasan Pelabuhan Pasuruan. Lalu berlanjut ke Kelenteng Tjoe Tik Kiong, Markas Yon Zipur 10, P3GI, dan berakhir di menara air atau water toren.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan Lucky Danardono menyampaikan, pembelajaran luar kelas itu memang baru diawali kali ini. Ia menginginkan agar para pelajar lebih mengenal objek-objek cagar budaya yang ada. Apalagi, sejauh ini sudah ada 16 objek cagar budaya yang sudah ditetapkan.

Baca Juga:  Antisipasi Permasalahan Hukum, PDAM Kota Pasuruan Gandeng Kejaksaan

“Kami menginginkan agar anak-anak kita lebih mengenal betapa panjang dan pentingnya sejarah perjalanan kota ini,” ungkap Lucky.

Para peserta pun tampak antusias. Terutama ketika mendengar cerita sejarah cagar budaya yang dikunjungi kemarin. Chelsea Emerahlia Putri Herdian, pelajar SMPN 2 Pasuruan mengaku, mendapat banyak wawasan baru terhadap bangunan-bangunan kuno tersebut. “Excited sekali. Terutama di Kelenteng, vibes-nya tenang,” beber Chelsea.

Sementara M. Sholehudin, pelajar SMPN 1 Pasuruan lebih tertarik dengan water toren. Selama ini, dia memang sudah akrab dengan bangunan menjulang di kawasan alun-alun tersebut. Tetapi, kapan dibangun, apa fungsinya, dan betapa penting sejarahnya bagi distribusi air di masa lampau, sama sekali menjadi hal baru baginya.

Baca Juga:  Ayo Hadiri Launching Logo-Maskot MTQ XXX Selasa Malam Ini

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/