TOSARI, Radar Bromo – Penghargaan tingkat nasional diraih Desa Wisata Edelweis di Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Tahun ini,  Desa Wisata Edelweis mendapat Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Ketua Desa Wisata Edelweis, Teguh Wibowo mengatakan, pihaknya tak menyangka destinasi yang dikelolanya itu bisa mendapatkan ADWI. Sebab, desa wisata lainnya banyak yang bagus.
“Kami nggak menyangka ya. Karena memang desa wisata yang lain bagus-bagus,” katanya.
Teguh mengaku, awalnya pihaknya mengikuti lomba yang pendaftarannya melalui aplikasi itu. Desa Wisata Edelweis yang berdiri tahun 2018 diikutsertakan. Kebun bunga di ketinggian 1.871 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu dipresentasikan pada dewan juri.
“Awalnya kami dapat kabar katanya masuk 500 besar, kemudian masuk 200 besar. Dan tiga hari lalu masuk 75 besar. Ya tentunya bersyukur ya,” terangnya.
Ia berharap, diraihnya ADWI itu membuat pemerintah senantiasa memperhatikan Desa Wisata Edelweis. Sebab, pengelolaan desa wisata tak bisa berjalan sendiri tanpa ada campur tangan pemangku kebijakan.
“Intinya kami berharap ada campur tangan dari pemangku kebijakan. Sehingga desa wisata ini terus berkembang,” jelasnya.
Diketahui, kebun bunga abadi ini berada di pintu masuk ke Gunung Bromo dari arah Pasuruan. Kebun seluas 1.192 meter ini dikelola Desa Wisata Edelweis Wonokitri sejak tahun 2018 atas sokongan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS).
Desa Wisata Edelweis ini membudidayakan tiga jenis edelweis. Yakni, Anaphalis Javanica, Anaphalis Longifolia, dan Anaphalis Viscida.
Setahun kemudian, budi daya edelweis di kebun ini berhasil dan membawa dampak domino di kawasan wisata Bromo.Saat ini, di kebun itu terdapat 1.220 tegakan bunga. Ribuan bunga itu tak diambil di alam bebas. Melainkan ditanam dari biji hingga menjadi bibit.(sid/hn)