PASURUAN, Radar Bromo – Masyarakat diminta selalu waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD). Terlebih potensi terjangkitnya DBD lebih tinggi selama musim hujan seperti sekarang. Upaya pencegahan dini seperti memberantas sarang nyamuk lebih dianjurkan ketimbang melakukan pengasapan dengan cara fogging.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf mengimbau warganya untuk waspada terhadap potensi penyakit DBD yang biasanya melonjak saat penghujan. “Perlu kerja bersama untuk mengantisipasi DBD dengan cara kerja bakti membersihkan selokan, menguras bak mandi secara berkala dan menutup tempat-tempat yang berpotensi tergenang air,” kata Gus Ipul.
Dia bahkan mengeluarkan surat edaran agar pemberantasan sarang nyamuk (PSN) mulai digalakkan. Setidaknya, masyarakat diminta menjaga lingkungannya tetap bersih dengan kerja bakti setiap pekan.
Gus Ipul juga mewajibkan anak buahnya untuk melakukan hal yang sama di lingkungan kantornya masing-masing. Yakni tiap hari Jumat. Sebab mencegah terjangkitnya DBD lebih efektif dengan cara konvensional. Yakni yang biasa disebut dengan istilah 3M; menguras air, menutup penampungan air, dan mengubur sampah. Termasuk kaleng bekas atau wadah-wadah berbentuk cekung yang berpotensi menimbulkan genangan air kalau bisa juga harus dikubur.
Pengasapan atau yang biasa disebut dengan fogging sama sekali tidak dianjurkan. Upaya itu bukan solusi efektif dalam menanggulangi DBD. Karena memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan. Terlebih jika tidak dilakukan sesuai prosedur. Fogging hanya bisa dilakukan sepanjang ada laporan kewaspadaan dini dari rumah sakit.
“Saya sudah minta Dinas Kesehatan dan Puskesmas menyosialisasikan pentingnya mencegah potensi serangan DBD,” ujarnya.