24.7 C
Probolinggo
Sunday, June 11, 2023

SDN Karangketug III dan Purutrejo II Bakal Direhab, Anggaran Rp 2,4 M

PASURUAN, Radar Bromo – Gedung-gedung sekolah rusak di Kota Pasuruan terus diinventarisasi. Yang kerusakannya parah mendapat prioritas untuk ditangani.

Tahun ini, ada dua gedung sekolah yang segera ditangani. Yaitu, SDN Karangketug III dan SDN Purutrejo II. Pemkot mengalokasikan anggaran Rp 1,4 miliar untuk merehabilitasi gedung kelas SDN Karangketug III.

Sedangkan kerusakan bangunan di SDN Purutrejo II lebih kompleks. Yang perlu direhab bukan ruang kelas saja. Melainkan juga ruang guru, ruang tata usaha, dan UKS. Proyek itu diperkirakan menelan biaya Rp 1 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan Lucky Danardono mengungkapkan, pendataan kondisi gedung sekolah dilakukan setiap tahun. Sehingga, dinasnya bisa mengetahui kondisi terakhir seluruh bangunan sekolah. Hal itu akan memudahkan dalam merencanakan gedung sekolah mana yang prioritas direhab secepatnya.

Baca Juga:  Pedagang Jamu yang Terkena Dahan Pohon Mengalami Luka Ini

“Pendataan selalu kami lakukan secara rutin dan kondisi gedung sekolah itu terlaporkan secara online hingga kementerian,” kata Lucky.

Hanya saja, untuk mengajukan rehab gedung tidak bisa dilakukan dalam tahun anggaran yang sama. Dinasnya lebih dulu memetakan sekolah mana saja yang tingkat kerusakannya parah. Sehingga, perlu mendapat perhatian prioritas.

“Karena menyangkut kemampuan anggaran juga. Jadi kami usulkan secara bertahap sesuai dengan prioritas,” ujarnya.

PASURUAN, Radar Bromo – Gedung-gedung sekolah rusak di Kota Pasuruan terus diinventarisasi. Yang kerusakannya parah mendapat prioritas untuk ditangani.

Tahun ini, ada dua gedung sekolah yang segera ditangani. Yaitu, SDN Karangketug III dan SDN Purutrejo II. Pemkot mengalokasikan anggaran Rp 1,4 miliar untuk merehabilitasi gedung kelas SDN Karangketug III.

Sedangkan kerusakan bangunan di SDN Purutrejo II lebih kompleks. Yang perlu direhab bukan ruang kelas saja. Melainkan juga ruang guru, ruang tata usaha, dan UKS. Proyek itu diperkirakan menelan biaya Rp 1 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan Lucky Danardono mengungkapkan, pendataan kondisi gedung sekolah dilakukan setiap tahun. Sehingga, dinasnya bisa mengetahui kondisi terakhir seluruh bangunan sekolah. Hal itu akan memudahkan dalam merencanakan gedung sekolah mana yang prioritas direhab secepatnya.

Baca Juga:  Jembatan di Kejayan Dibenahi karena Bergelombang dan Sering Terjadi Kecelakaan

“Pendataan selalu kami lakukan secara rutin dan kondisi gedung sekolah itu terlaporkan secara online hingga kementerian,” kata Lucky.

Hanya saja, untuk mengajukan rehab gedung tidak bisa dilakukan dalam tahun anggaran yang sama. Dinasnya lebih dulu memetakan sekolah mana saja yang tingkat kerusakannya parah. Sehingga, perlu mendapat perhatian prioritas.

“Karena menyangkut kemampuan anggaran juga. Jadi kami usulkan secara bertahap sesuai dengan prioritas,” ujarnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru