24.7 C
Probolinggo
Sunday, June 11, 2023

Gapura Batas Kota Perlu Sentuhan

PURWOREJO, Radar Bromo – Bukan hanya perbatasan Kota Pasuruan di jalur pantura yang perlu dibenahi. Gapura batas kota dengan kabupaten juga perlu dapat sentuhan. Tilik saja gapura batas kota di Tembokrejo yang menjadi batas antara Kota dengan Kabupaten Pasuruan di sisi selatan.

Bentuknya seakan tak terawat. Catnya kusam. Huruf di papan nama, ada yang hilang. Terkesan kurang perawatan.

Ketua Himpunan Pemerhati Lingkungan dan Wisata Ihsan Khoiri mengatakan, gapuro pembatas tersebut sudah lama terlihat kumuh. Tentu saja kondisi itu sungguh sangat disayangkan.

Ihsan menjelaskan sebelumnya Kota Pasuruan berjuluk Kota Santri. Saat ini Kota Madinah. Dengan slogan resik-resik kotaku, ini sangat bertentangan. Huruf hijaiyah pada tulisan Assalamu’alaikum sudah berantakan. “Ini harus diperhatikan,” katanya.

Baca Juga:  Anggaran Belanja Pegawai Dipangkas, Begini Alasan Pemkot

Camat Purworejo Alfian mengatakan, dahulu yang membuat gapuro adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kota Pasuruan. Mengenai perawatan, sebelumnya akan koordinasi ke pihak OPD tersebut. 

Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kota Pasuruan Roni Abas mengaku tidak pernah pihaknya mendirikannya. Kemungkinan dulu memang pernah saat di OPD-nya masih ada bidang Cipta Karya. “Saat ini kewenangannya Dinas Lingkungan Hidup,” ujarnya. (zen/fun)

PURWOREJO, Radar Bromo – Bukan hanya perbatasan Kota Pasuruan di jalur pantura yang perlu dibenahi. Gapura batas kota dengan kabupaten juga perlu dapat sentuhan. Tilik saja gapura batas kota di Tembokrejo yang menjadi batas antara Kota dengan Kabupaten Pasuruan di sisi selatan.

Bentuknya seakan tak terawat. Catnya kusam. Huruf di papan nama, ada yang hilang. Terkesan kurang perawatan.

Ketua Himpunan Pemerhati Lingkungan dan Wisata Ihsan Khoiri mengatakan, gapuro pembatas tersebut sudah lama terlihat kumuh. Tentu saja kondisi itu sungguh sangat disayangkan.

Ihsan menjelaskan sebelumnya Kota Pasuruan berjuluk Kota Santri. Saat ini Kota Madinah. Dengan slogan resik-resik kotaku, ini sangat bertentangan. Huruf hijaiyah pada tulisan Assalamu’alaikum sudah berantakan. “Ini harus diperhatikan,” katanya.

Baca Juga:  Gapura Batas Kota di Bangil Belum Jadi Prioritas

Camat Purworejo Alfian mengatakan, dahulu yang membuat gapuro adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kota Pasuruan. Mengenai perawatan, sebelumnya akan koordinasi ke pihak OPD tersebut. 

Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kota Pasuruan Roni Abas mengaku tidak pernah pihaknya mendirikannya. Kemungkinan dulu memang pernah saat di OPD-nya masih ada bidang Cipta Karya. “Saat ini kewenangannya Dinas Lingkungan Hidup,” ujarnya. (zen/fun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru