27 C
Probolinggo
Wednesday, March 29, 2023

Gus Ipul Imbau Warga Tak Beri Pengemis Uang

PASURUAN, Radar Bromo – Keberadaan pengemis, pengamen, dan anak jalanan di Kota Pasuruan bikin resah. Wali Kota Saifullah Yusuf pun tegas melarang warganya mengemis. Masyarakat juga diimbau tidak memberi uang kepada mereka.

Menurut Gus Ipul (panggilannya), banyak saluran yang tepat untuk bersedekah. “Sedekah, yes. Beri pengemis dan pengamen serta pengelap mobil, no,” kata Gus Ipul saat berbincang dengan wartawan di Pendopo Surga Surgi, Jumat (17/3).

Belakangan, para pengemis, pengamen, bahkan pengelap mobil sebagian besar menjadikan aktivitas itu sebagai pekerjaan. Bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Karena itu, dia menyarankan masyarakat bersedekah kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

“Sedekah bisa diberikan ke tatangga yang membutuhkan, anak yatim yang ada di sekitar kita, ke orang-orang yang benar-benar membutuhkan,“ imbuhnya.

Baca Juga:  Atap Gedung Polresta Pasuruan Rusak, Pelayanan Pakai Tenda Darurat

Lagi pula, aturan larangan pengemis, pengamen dan pengelap mobil terutama di tempat wisata dan persimpangan jalan sebenarnya sudah ada sejak lama. Bahkan sebelum dirinya menjadi wali kota. Larangan itu diterapkan lantaran keberadaan mereka mengganggu pengunjung dan pengendara.

“Saya ingin menegakkan aturan itu, yang sudah ada sejak sebelum saya. Pol PP kita dorong terus melakukan penertiban,“ ungkapnya.

Kendati demikian, dia memastikan upaya pemerintah menegakkan larangan mengemis dan mengamen bukan tanpa solusi. Gus Ipul menegaskan setiap warga yang menjadi tanggung jawab pemerintah kota akan diberi dukungan yang diperlukan. Agar benar-benar berhenti mengemis dan mengamen.

PASURUAN, Radar Bromo – Keberadaan pengemis, pengamen, dan anak jalanan di Kota Pasuruan bikin resah. Wali Kota Saifullah Yusuf pun tegas melarang warganya mengemis. Masyarakat juga diimbau tidak memberi uang kepada mereka.

Menurut Gus Ipul (panggilannya), banyak saluran yang tepat untuk bersedekah. “Sedekah, yes. Beri pengemis dan pengamen serta pengelap mobil, no,” kata Gus Ipul saat berbincang dengan wartawan di Pendopo Surga Surgi, Jumat (17/3).

Belakangan, para pengemis, pengamen, bahkan pengelap mobil sebagian besar menjadikan aktivitas itu sebagai pekerjaan. Bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Karena itu, dia menyarankan masyarakat bersedekah kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

“Sedekah bisa diberikan ke tatangga yang membutuhkan, anak yatim yang ada di sekitar kita, ke orang-orang yang benar-benar membutuhkan,“ imbuhnya.

Baca Juga:  Lelaki Tewas di Ruang Tunggu Bus Terminal Blandongan, Ini Ciri-cirinya

Lagi pula, aturan larangan pengemis, pengamen dan pengelap mobil terutama di tempat wisata dan persimpangan jalan sebenarnya sudah ada sejak lama. Bahkan sebelum dirinya menjadi wali kota. Larangan itu diterapkan lantaran keberadaan mereka mengganggu pengunjung dan pengendara.

“Saya ingin menegakkan aturan itu, yang sudah ada sejak sebelum saya. Pol PP kita dorong terus melakukan penertiban,“ ungkapnya.

Kendati demikian, dia memastikan upaya pemerintah menegakkan larangan mengemis dan mengamen bukan tanpa solusi. Gus Ipul menegaskan setiap warga yang menjadi tanggung jawab pemerintah kota akan diberi dukungan yang diperlukan. Agar benar-benar berhenti mengemis dan mengamen.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru