PASURUAN, Radar Bromo – Dua fenomena mewarnai tiga musim haji terakhir. Masih banyak pendaftar yang mundur. Jumlah pendaftar baru pun turun dari tahun ke tahun. Mereka memilih umrah saja.
Menurut Kepala Kemenag Kabupaten Pasuruan Syaikhul Hadi, di Kabupaten Pasuruan, banyak warga yang sudah mendaftar haji, tetapi memilih mengundurkan diri. Per bulan jumlahnya mencapai puluhan orang.
Dia mencontohkan pada Januari 2023 ini. Tercatat 88 orang yang telah mundur. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun lalu, 2022, yang mencapai 37 orang. Tahun sebelumnya pada bulan yang sama juga ada peningkatan, yaitu 160 orang.
“Jumlah pembatalan itu berbanding lurus dengan pendaftaran. Pembatalan meningkat dan pendaftaran malah menurun,” katanya.
Pada Januari tahun ini, pendaftar haji hanya 118 orang. Dibandingkan Januari 2022, jumlahnya menurun drastis. Pada tahun itu yang mendaftar 205 orang. Pada 2021, pendaftar lebih banyak, 319 orang.
“Kami kurang tahu penyebabnya. Ya mungkin karena lamanya antrean dan setiap tahun biaya haji naik,” tuturnya.
Syaikhul mengatakan, masyarakat yang membatalkan rencana haji itu rata-rata yang masa antreannya masih puluhan tahun. Mereka mengaku lebih memilih umrah saja. “Ada yang lucu. Jadi, umrahnya utang. Bayarnya pakai biaya haji yang dibatalkan. Padahal, itu tidak membatalkan kewajiban haji,” terangnya.