GONDANGWETAN, Radar Bromo – Wilayah selatan di Kabupaten Pasuruan kerap alami listrik padam, beberapa hari terakhir. Salah satu penyebabnya, jaringan listrik yang terganggu ranting pohon rindang.
Kondisi itu pun jadi perhatian PLN setempat. Untuk mengantisipasi kasus listrik padam karena pohon rindang terulang, upaya pemangkasan pohon pun dilakukan.
Hal itu seperti yang terlihat di kawasan Ranggeh, Gondangwetan, kemarin. PLN melakukan pemangkasan pohon di mulai dari Kota Pasuruan ke arah selatan sampai Gondangwetan.
Jembar, supervisor ULP PLN Gondangwetan mengatakan, bahwa memang ada sejumlah pohon besar yang menganggu kabel instalasi listrik. “Apalagi mengingat cuaca sekarang yang kondisinya ekstrem. Hujan disertai angin, tak sedikit membuat instalasi listrik terganggu karena kejatuhan ranting bahkan pohon. Kalau terjadi, maka proses recovery ke pelanggan akan butuh waktu yang lama,” terangnya.
Sehingga, untuk mengantisipasinya, dari PLN melakukan pemantauan dan pemangkasan pohon. Pemangkasan ini dilakukan berdasarkan laporan tim survei PLN.
Jika dirasa mengganggu, maka akan dipangkas. Disebutkan bahwa PLN juga berkoordinasi dengan pihak terkait mulai dari Dinas PU Bina Marga Kota dan Kabupaten Pasuruan. Termasuk jika pohon milik warga, maka akan berkomunikasi dulu dengan pemilik.
Tercatat ada 6 pohon besar di area Kota Pasuruan sampai Gondangwetan yang berpotensi menganggu instalasi listrik dan melintang di atas kabel listrik. Enam pohon itu pun kemarin dipangkas.
“Tujuannya agar ada antisipasi, pemangkasan di jalur Kota Pasuruan – Gondangwetan ini merupakan jalur suplai listrik wilayah Pasuruan ke arah timur hingga selatan yang meliputi Kejayan, Gondangwetan, hingga Pasrepan,” ujarnya.
Kamidin, salah satu warga Ranggeh, Gondangwetan mengatakan, musim hujan ini memang cukup sering terjadi listrik mati di Gondangwetan. Bahkan, saat ini pemadaman bisa terjadi tiga kali dalam seminggu.
“Terkadang tidak ada hujan juga padam, kalau hujan deras dan ada angin, malah sering padam. Dan hal ini jelas mengganggu kenyamanan masyarakat,” terang Kamidin. (eka/mie)