29.5 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

Revitalisasi Kawasan Wisata Pelabuhan Pasuruan Ada Penolakan di Sisi Ini

PASURUAN, Radar Bromo – Revitalisasi kawasan wisata Pelabuhan Pasuruan masih mengundang pro dan kontra. Terutama, menyangkut rencana pemasangan pagar di sepanjang trotoar tepi Sungai Gembong. 

Camat Panggungrejo Herman H. Hasani mengatakan, Pemkot Pasuruan awalnya memang berencana membuat pagar di bibir sungai kawasan pelabuhan. Pagar itu direncanakan dipasang hampir di seluruh trotoar. Panjangnya sekitar 1 kilometer. Tujuannya, agar aman untuk pengunjung, terlebih anak-anak. 

Namun, kata Herman, pengusaha yang bertempat tinggal di kawasan pelabuhan belum menghendaki pagar itu karena akan mengganggu kegiatan bongkar-muat kapal.

”Kata pengusaha, nanti (pagar itu, Red) mengganggu kalau ada kapal bongkar buat barang berupa garam, keramik, kayu, dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Rp 3 M untuk Trotoar-Drainase, Jadi Tahap Awal Revitalisasi Kawasan Pelabuhan

Herman mengaku sempat mengumpulkan mereka di pendapa Kecamatan Panggungrejo. Di dalam pertemuan itu, pengusaha menyatakan keberatan dengan adanya pagar. Di sisi lain, tidak adanya pagar akan membahayakan pengunjung. 

Jadi, dengan kondisi seperti itu, pagar akan terpasang, tetapi tidak penuh sampai ke ujung utara. Disisakan 300 meter dari kantor Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3). Tujuannya, menyediakan tempat untuk kapal yang akan bersandar dan bongkar muat barang. (zen/far) 

PASURUAN, Radar Bromo – Revitalisasi kawasan wisata Pelabuhan Pasuruan masih mengundang pro dan kontra. Terutama, menyangkut rencana pemasangan pagar di sepanjang trotoar tepi Sungai Gembong. 

Camat Panggungrejo Herman H. Hasani mengatakan, Pemkot Pasuruan awalnya memang berencana membuat pagar di bibir sungai kawasan pelabuhan. Pagar itu direncanakan dipasang hampir di seluruh trotoar. Panjangnya sekitar 1 kilometer. Tujuannya, agar aman untuk pengunjung, terlebih anak-anak. 

Namun, kata Herman, pengusaha yang bertempat tinggal di kawasan pelabuhan belum menghendaki pagar itu karena akan mengganggu kegiatan bongkar-muat kapal.

”Kata pengusaha, nanti (pagar itu, Red) mengganggu kalau ada kapal bongkar buat barang berupa garam, keramik, kayu, dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Pelempar Bondet Grati Emosi usai Ditawari Makan oleh Korban

Herman mengaku sempat mengumpulkan mereka di pendapa Kecamatan Panggungrejo. Di dalam pertemuan itu, pengusaha menyatakan keberatan dengan adanya pagar. Di sisi lain, tidak adanya pagar akan membahayakan pengunjung. 

Jadi, dengan kondisi seperti itu, pagar akan terpasang, tetapi tidak penuh sampai ke ujung utara. Disisakan 300 meter dari kantor Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3). Tujuannya, menyediakan tempat untuk kapal yang akan bersandar dan bongkar muat barang. (zen/far) 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru