PASURUAN, Radar Bromo – Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi mencabut ketentuan rekomendasi paspor umrah dan haji. Kemenag Kabupaten Pasuruan juga telah meniadakan pelayanan tersebut.Â
Kasi Haji dan Umrah Kemenag Agus Suhaeri mengatakan, masih membuka pelayanan umrah. Tapi, pelayanan yang dimaksudkan adalah sekadar pengawasan jamaah yang ada di daerah. Setelah pengumuman pencabutan rekomendasi umrah itu, tidak ada lagi yang mengurus rekomendasi. Pelayanan tersebut kosong.Â
“Ya nggak ada yang datang. Kosong,” ungkapnya.
Langkah Ditjen Imigrasi mencabut rekomendasi paspor umrah itu diapresiasi Kemenag. Sebab, rekomendasi Kemenag yang dulu diminta Ditjen Imigrasi itu memang tidak perlu dan cenderung menyulitkan jamaah.
Syarat rekomendasi Kemenag itu diberlakukan sejak 2017 oleh Ditjen Imigrasi. Ketentuan itu diterbitkan Ditjen Imigrasi Kemenkumham sebagai pihak yang berwenang menerbitkan paspor.Â
Sekitar awal Maret 2017, Ditjen Imigrasi bersurat ke Kementerian Agama yang meminta adanya persyaratan tambahan berupa rekomendasi dari Kemenag dalam proses pengurusan paspor jamaah umrah dan haji khusus. Â
Surat Edaran itu bernomor B-7001/DJ.I/Hk.00.5/03/2017 tentang Penambahan Syarat Rekomendasi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi Pemohon Paspor Ibadah Umrah/Haji Khusus.