WONOREJO, Radar Bromo – Setelah mendapat sorotan berbagai pihak, bangunan bekas warung milik Mahfudijanto di Desa Cobanblimbing, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan tampak sepi. Senin (16/5), hingga siang hari tidak tampak orang di dalamnya. Pintu pun tertutup rapat.
Namun, saat ditemui di kawasan Sengonagung, Kecamatan Purwosari, Minggu (15/5), Mahfudijanto membantah kelompoknya sesat. Dia mengklaim semua pemahamannya berlandaskan kitab suci Alquran. Namun, Mahfudijanto menyangsikan kebenaran hadis-hadis.
“Jadi kami sama sekali tidak mengajarkan sesuatu di luar Alquran,” katanya.
Warung di Wonorejo Diduga Jadi Tempat Aliran Sesat, Sudah Bermukim Sebulan
Meski begitu, Mahfud panggilannya juga tak memungkiri dirinya memperdalam ajaran Islam hanya berdasarkan terjemahan Alquran. Tidak selayaknya orang yang mempelajari Alquran berbekal ilmu tafsir dengan bimbingan guru.
“Kalau di luar Alquran, kami tidak bisa mempertanggungjawabkan,” aku Mahfud.
Meski mengklaim bisa bertemu Allah, Mahfud juga menegaskan tidak menyebarkan ajarannya itu ke khalayak umum, selayaknya pendakwah. Ajaran itu hanya disebarkan ke kalangan terbatas. Seperti keluarga. Mahfud juga menyebut dirinya tidak berniat mengajar orang banyak.