GADINGREJO, Radar Bromo – Gedung itu masih terlihat gagah. Berdiri dikepung rimbun semak-semak, desainnya masih tampak cantik. Namun, wajah bangunan pusat layanan usaha terpadu (PLUT) itu memang muram. Mangkrak setelah operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 2018.
Pemkot Pasuruan kini memasang kuda-kuda lagi untuk melanjutkan pembangunan gedung PLUT KUMKM tersebut. Targetnya, tahun ini proyek dilanjutkan. Pemkot hanya perlu meninjau ulang perencanaan proyek yang semula dikucuri dana pemerintah pusat tersebut.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Pasuruan Edy Ana Setyo Widodo sangat yakin gedung bertingkat itu bisa selesai tahun ini. Sebab, bangunan sudah hampir rampung. Dan, meski tak tersentuh selama dua tahun, gedung itu tidak rusak.
”Kondisinya masih bagus ya. Kami sudah mengecek. Dari segi bangunan masih baik,” katanya.
Sebenarnya, lanjut Edy, pemkot pernah mengalokasikan anggaran untuk menuntaskan proyek tersebut pada 2020. Tapi, waktu itu tahun pertama pandemi. Pemkot butuh anggaran tak sedikit. Sehingga anggaran saat itu harus dialihfokuskan untuk penanganan Covid-19.
”Sampai akhir 2018 itu progres pembangunan gedung itu sudah mencapai 76,4 persen,” bebernya.
Jadi, tambah Edy, proyek lanjutan nanti tinggal finishing. Plus menambah beberapa infrastruktur penunjang. Tidak akan mengubah konsep gedung dari awal.
”Ini kan melanjutkan saja,” ungkap Edy. Bedanya, tidak ada lagi kucuran dari pemerintah pusat. Karena itu, pemkot menyiapkan anggaran sendiri. Dari APBD 2021, dialokasikan Rp 1,9 miliar.
Dia berharap tahap itu bisa tuntas dalam waktu dekat. Sehingga proyek lanjutan bisa dilelang untuk menentukan kontraktor penggarapnya. Rencananya, ada tambahan beberapa infrastruktur. Seperti pagar, paving, dan drainase.
Gedung PLUT KUMKM dibangun sebagai wadah untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Tujuan besarnya, mereka bisa naik kelas. Sebab, gedung PLUT itu juga menjadi pusat pengembangan produksi, pemasaran, sekaligus akses pembiayaan. (tom/far)