PASURUAN, Radar Bromo – Masyarakat perlu bekal kemampuan untuk tanggap dan cepat bertindak jika terjadi bencana. Pada 2023 ini, Pemerintah Kota Pasuruan menarget mampu melatih warga di enam kelurahan agar tangguh bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan Samsul Hadi mengatakan, kelurahan tangguh bencana diperlukan agar penanganan kebencanaan bisa berlangsung lebih cepat. Sebab, masyarakat kelurahan bisa segera turun apabila ada bencana. Kondisi darurat bisa lekas ditangani sembari menunggu bantuan dari tim BPBD.
”Peran penting mereka diperlukan agar memiliki kemampuan saat kondisi darurat,” ungkapnya.
Di Kota Pasuruan sebenarnya sudah terbentuk 16 kelurahan tangguh bencana. Masing-masing personelnya terdiri atas tokoh pemuda dan masyarakat setempat. Tapi, belum semuanya terlatih. Sebab, pelatihan kelurahan tangguh bencana berlangsung secara bertahap.
”Selama 3 tahun terakhir, mulai 2020, sudah ada lima kelurahan yang terlatih,” ungkapnya.
Kelima kelurahan itu, antara lain, Karangketug, Kepel, Petamanan, Pekuncen, dan Blandongan. Samsul menyebutkan, pemetaan kelurahan tangguh bencana memang dilakukan sesuai prioritas kebutuhan. Sejauh ini, BPBD memprioritaskan wilayah-wilayah yang memiliki potensi risiko bencana paling tinggi.
”Terutama wilayah kelurahan yang dilintasi tiga sungai besar karena ada potensi risiko bencana banjir,” ungkapnya.