24.7 C
Probolinggo
Thursday, June 8, 2023

Ini Pengakuan Salah Satu Pengikut Aliran di Wonorejo

WONOREJO, Radar Bromo- Sebuah bangunan bekas warung di Desa Cobanblimbing, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan ditengarai menjadi tempat berkumpulnya pengikut aliran sesat. Tempat yang dijadikan berkumpulnya kelompok itu sendiri merupakan milik Mahfudijanto. Mereka mengklaim belajar agama langsung dari Allah. Salah satu pengikut kelompok itu, Febridiyanto, 28, yang juga anak dari Mahfudijanto terang-terangan menegaskannya.

“Memang benar guru kami langsung dari Allah. Karena dalam Ar Rahman ayat 2 jelas, bahwa Allah yang mengajarkan Qur’an. Itu dasar kami yang pertama,” kata Febri saat ditemui kemarin.

BIKIN GEGER: Warung yang ada di Desa Cobanblimbing, Wonorejo yang dipakai oleh sekumpulan orang untuk beraktivitas. Kabarnya sekumpulan orang ini tak mempercayai Rasulullah dan kitab suci Alquran. (Foto: M Busthomi/Jawa Pos Radar Bromo)

Dia juga menegaskan yang mengajari semua makhluk di dunia untuk tunduk kepada Allah ialah Allah sendiri. Febri juga tak memungkiri kelompoknya mempelajari Alquran dari terjemahan saja. Namun menurutnya, bukan berarti pihaknya mengingkari bahasa alquran itu sendiri, bahasa Arab.

Baca Juga:  Amankan 32 Motor saat Gerebek Lokasi Balap Liar di Jalan Pangsud

“Memang kami mengikuti terjemahannya. Arabnya bukan kami mengingkari, tapi kami bagaimana kami bisa pelajari terjemahan kalau tidak membaca arabnya,” jelas Febri.

Namun Febri juga mengaku pihaknya tetap meyakini Nabi Muhammad sebagai Rasul. Hanya saja, kelompoknya menyangsikan kebenaran hadis. Sebab hadis disebutnya baru muncul pada abad ketiga hijriyah. Sedangkan Nabi Muhammad meninggal pada tahun 11 hijriyah.

WONOREJO, Radar Bromo- Sebuah bangunan bekas warung di Desa Cobanblimbing, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan ditengarai menjadi tempat berkumpulnya pengikut aliran sesat. Tempat yang dijadikan berkumpulnya kelompok itu sendiri merupakan milik Mahfudijanto. Mereka mengklaim belajar agama langsung dari Allah. Salah satu pengikut kelompok itu, Febridiyanto, 28, yang juga anak dari Mahfudijanto terang-terangan menegaskannya.

“Memang benar guru kami langsung dari Allah. Karena dalam Ar Rahman ayat 2 jelas, bahwa Allah yang mengajarkan Qur’an. Itu dasar kami yang pertama,” kata Febri saat ditemui kemarin.

BIKIN GEGER: Warung yang ada di Desa Cobanblimbing, Wonorejo yang dipakai oleh sekumpulan orang untuk beraktivitas. Kabarnya sekumpulan orang ini tak mempercayai Rasulullah dan kitab suci Alquran. (Foto: M Busthomi/Jawa Pos Radar Bromo)

Dia juga menegaskan yang mengajari semua makhluk di dunia untuk tunduk kepada Allah ialah Allah sendiri. Febri juga tak memungkiri kelompoknya mempelajari Alquran dari terjemahan saja. Namun menurutnya, bukan berarti pihaknya mengingkari bahasa alquran itu sendiri, bahasa Arab.

Baca Juga:  Belum Bisa Tambah Jam Operasional Taman di Kota Pasuruan

“Memang kami mengikuti terjemahannya. Arabnya bukan kami mengingkari, tapi kami bagaimana kami bisa pelajari terjemahan kalau tidak membaca arabnya,” jelas Febri.

Namun Febri juga mengaku pihaknya tetap meyakini Nabi Muhammad sebagai Rasul. Hanya saja, kelompoknya menyangsikan kebenaran hadis. Sebab hadis disebutnya baru muncul pada abad ketiga hijriyah. Sedangkan Nabi Muhammad meninggal pada tahun 11 hijriyah.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru