PASURUAN, Radar Bromo – Revitalisasi kawasan Pelabuhan Pasuruan menyisakan persoalan. Estetika kawasan setelah adanya sentuhan terhadap dermaga dinilai tidak cukup untuk menunjang aktivitas wisata. Keamanan pengunjung juga mesti diperhatikan.
Hal itu disampaikan Alan Fauzi yang juga pelaku wisata di kawasan pelabuhan. Menurutnya, langkah pemerintah merevitalisasi kawasan pelabuhan sebenarnya sudah baik. Konsepnya bagus untuk menunjang wisata bahari. Hanya saja, yang direalisasikan kurang tepat.
“Kalau konsepnya bagus. Saya setuju saja. Tetapi, kalau dermaga itu sekarang difungsikan sebagai jalur pedestrian, harus disiapkan dengan baik juga,“ ungkapnya.
Dia mengatakan, revitalisasi seharusnya tidak hanya mengutamakan aspek estetika. Lebih dari itu, unsur keamanan di kawasan tersebut juga mesti dipertimbangkan. Apalagi jika diperuntukkan jalur pedestrian. Mengingat kawasan itu berdampingan langsung dengan perairan.
“Itu sangat membahayakan apalagi bagi anak-anak. Safety-nya harus diutamakan. Minimal ada pagar. Buat apa dipakai jalur pedestrian kalau tidak ada safety,“ ungkapnya.
Diketahui, Pemkot Pasuruan merevitalisasi kawasan pelabuhan tahun lalu. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan Gustap Purwoko mengatakan, revitalisasi kawasan itu dilakukan berdasarkan perjanjian kerja sama antara Pemkot Probolinggo dengan Pelindo.
Ada beberapa infrastruktur yang direvitalisasi, meliputi dermaga yang dilebarkan. Kemudian beberapa bangunan, seperti pos keamanan dan tempat nongkrong untuk pengunjung. Sementara pagar pembatas sebenarnya sudah ada. Tetapi, tidak menyeluruh di tepi dermaga. Melainkan hanya di sekitar pos keamanan pelabuhan.
“Tahun ini masih belum ada rencana lanjutan,“ ungkapnya. (tom/hn)