29.5 C
Probolinggo
Thursday, June 1, 2023

Kota Pasuruan Risiko Sedang, Tapi Pemkot Belum Berani Buka Taman

PASURUAN, Radar Bromo – Sejumlah ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Pasuruan masih ditutup. Meski kota dengan empat kecamatan kini sudah memasuki PPKM level 3, sejatinya risiko penyebaran Covid-19 mulai turun. Saat ini risiko penyebaran memasuki level sedang setelah hampir sebulan risiko penyebaran di kota masih tinggi.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Pasuruan Samsul Rizal mengatakan, kawasan alun-alun dan beberapa taman memang masih ditutup. Sampai saat ini, seluruh RTH di Kota Pasuruan belum bisa dikunjungi. Alasannya, untuk mengantisipasi penyebaran virus korona apabila terjadi kerumunan di RTH.

“Sampai sekarang kami belum membuka. Karena terkait hal ini, kami perlu dasar dan pertimbangan juga dari Satgas,” kata Rizal.

Baca Juga:  Dinas Peternakan Kembali Beri Pelatihan, Kali Ini Olahan dari Bahan Susu

Sepanjang belum ada keputusan dari Satgas, kata Rizal, pihaknya belum bisa membuka kunjungan masyarakat yang ingin bersantai di taman-taman. Karena itu, Rizal memastikan seluruh taman yang ada tetap dijaga ketat. Agar tak dikunjungi masyarakat. Sebab dikhawatirkan menimbulkan kerumunan.

“Penjagaan tetap dilakukan untuk mengantisipasi,” ujar Rizal.

Menurutnya, setiap taman memiliki penjaga keamanan. Mereka pula yang kini diminta untuk mengawasi kunjungan di taman-taman. Jumlah penjaga keamanan setiap taman berbeda. Tergantung luasan areanya. Misalnya untuk taman kota, dijaga 6 penjaga keamanan. Sedangkan di Taman Pekuncen ada 4 penjaga keamanan.

“Meski taman-taman dalam kondisi ditutup, tetap kami jamin pemeliharaannya. Karena di taman itu kan banyak benda hidup, banyak tanaman,” kata Rizal.

Baca Juga:  Ada Staf Kesekretariatan Meninggal Positif Korona, Dewan WFH

Karena itu, penutupan taman bukan berarti membiarkan kondisi taman begitu saja. tetap dirawat. Misalnya penyiraman tanaman yang tetap dilakukan setiap hari. Pagi dan sore. “Dan kalau ada tanaman yang rusak atau bagaimana juga akan langsung diganti. Intinya supaya taman-taman ini tetap asri meski kunjungan masih ditiadakan,” bebernya. (tom/fun)

 

PASURUAN, Radar Bromo – Sejumlah ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Pasuruan masih ditutup. Meski kota dengan empat kecamatan kini sudah memasuki PPKM level 3, sejatinya risiko penyebaran Covid-19 mulai turun. Saat ini risiko penyebaran memasuki level sedang setelah hampir sebulan risiko penyebaran di kota masih tinggi.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Pasuruan Samsul Rizal mengatakan, kawasan alun-alun dan beberapa taman memang masih ditutup. Sampai saat ini, seluruh RTH di Kota Pasuruan belum bisa dikunjungi. Alasannya, untuk mengantisipasi penyebaran virus korona apabila terjadi kerumunan di RTH.

“Sampai sekarang kami belum membuka. Karena terkait hal ini, kami perlu dasar dan pertimbangan juga dari Satgas,” kata Rizal.

Baca Juga:  Semua Taman di Kota Pasuruan Ditutup untuk Batasi Kegiatan Masyarakat

Sepanjang belum ada keputusan dari Satgas, kata Rizal, pihaknya belum bisa membuka kunjungan masyarakat yang ingin bersantai di taman-taman. Karena itu, Rizal memastikan seluruh taman yang ada tetap dijaga ketat. Agar tak dikunjungi masyarakat. Sebab dikhawatirkan menimbulkan kerumunan.

“Penjagaan tetap dilakukan untuk mengantisipasi,” ujar Rizal.

Menurutnya, setiap taman memiliki penjaga keamanan. Mereka pula yang kini diminta untuk mengawasi kunjungan di taman-taman. Jumlah penjaga keamanan setiap taman berbeda. Tergantung luasan areanya. Misalnya untuk taman kota, dijaga 6 penjaga keamanan. Sedangkan di Taman Pekuncen ada 4 penjaga keamanan.

“Meski taman-taman dalam kondisi ditutup, tetap kami jamin pemeliharaannya. Karena di taman itu kan banyak benda hidup, banyak tanaman,” kata Rizal.

Baca Juga:  Setahun, Retribusi Makam di Kota Pasuruan Ditarget Rp 33 Juta

Karena itu, penutupan taman bukan berarti membiarkan kondisi taman begitu saja. tetap dirawat. Misalnya penyiraman tanaman yang tetap dilakukan setiap hari. Pagi dan sore. “Dan kalau ada tanaman yang rusak atau bagaimana juga akan langsung diganti. Intinya supaya taman-taman ini tetap asri meski kunjungan masih ditiadakan,” bebernya. (tom/fun)

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru