PASURUAN, Radar Bromo – Penanaman modal di Kota Pasuruan terus menggeliat di tengah pemulihan ekonomi nasional. Keberadaan mal pelayanan publik (MPP) diklaim ikut memicu pemicu tingginya minat berinvestasi di kota santri.
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Pasuruan Indra Gunawan menyebut, ada tiga sektor yang paling mendominasi pertumbuhan nilai investasi. Yaitu perdagangan, properti dan sektor industri. “Secara keseluruhan tiga sektor ini yang mendominasi pertumbuhan investasi selama 2022,“ kata Indra.
Bila dipersentase, tiga sektor tersebut menyumbang lebih dari separo nilai investasi yang terealisasi. Rinciannya 24 persen dari sektor perdagangan, 20 persen dari sektor properti dan 13 persen investasi dari sektor industri.
“Selama ini memang tidak jauh dari tiga sektor itu. Catatan kami setahun kemarin, perdagangan yang lebih banyak,“ katanya.
Pada 2021 nilai investasi di kota ditargetkan Rp 252.987.817.400. Sedangkan target 2022 lalu dinaikkan menjadi Rp 256.732.036.083. Sementara realisasinya selama setahun, ada kenaikan sekitar 2,03 persen dari angka yang ditargetkan.
Indra mengungkapkan, revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), juga semakin membuka peluang investor masuk kota. Terlebih dengan disediakannya kawasan industri di wilayah Bugul Kidul dan Gadingrejo. Sebab selama ini tidak sedikit peluang investasi yang justru mengalami hambatan peruntukan lahan.
“Adanya MPP juga kami harapkan lebih memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat untuk berinvestasi,“ tandasnya. (tom/fun)