PURWOREJO, Radar Bromo – Keinginan Pemkot Pasuruan menjadikan kawasan petilasan Untung Suropati sebagai kampung budaya, harus tertunda. Proyek yang direncanakan sejak tahun lalu tersebut, belum bisa terealisasikan dalam waktu dekat.
Tahun lalu, pembangunan kampung budaya itu dialokasikan sebesar Rp 450 juta dari APBD 2020. Akan tetapi, dana tersebut direalokasikan untuk penanganan Covid-19. Sehingga proyek kampung budaya urung dilaksanakan.
Harapan Pemkot untuk merealisasikan proyek kampung budaya tahun ini tampaknya juga belum ada kepastian. Sebab, Pemkot sendiri tidak mengalokasikan anggaran untuk membangun kampung budaya dalam APBD 2021.
Kabid Permukiman di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pasuruan, Uung Mafudi Djafar menyampaikan bahwa tahun ini pihaknya berkonsentrasi merealisasikan proyek yang tertunda tahun lalu. Seperti pemasangan PJL, rehabilitasi jalan lingkungan serta pembangunan lanjutan kampung religi.

“Jadi anggaran yang dialokasikan tahun ini untuk beberapa pekerjaan yang belum terealisasi tahun lalu. Sedangkan kampung budaya belum dialokasikan,” jelas Uung.
Ia tak memastikan kapan pembangunan kampung budaya direalisasikan. Kendati demikian, Uung menyebut bahwa proyek itu tinggal diajukan ke tahap lelang apabila anggarannya tersedia. Sebab, pihaknya sudah menyelesaikan dokumen perencanaan sejak tahun lalu.
“Kalau memang kedepan ada alokasi untuk kampung budaya, tinggal lelang karena perencanaannya sudah ada,” terangnya.
Pembangunan kampung budaya itu rencananya dilakukan di kawasan Mancilan, Kecamatan Purworejo. Yakni dengan memberikan beberapa sentuhan pada sarana infrastruktur di kawasan tersebut. Di antaranya dengan mengubah bentuk gapura jalan dengan nuansa historis.
Di samping itu, akses jalan menuju petilasan itu juga terdapat tembok yang memanjang. Tembok sepanjang 50 meter itulah yang akan menjadi sisi paling menonjol dalam kampung budaya. Sebab, akan dibentuk relief yang menceritakan perjuangan Untung Suropati di masa lampau. (tom/fun)