PASURUAN, Radar Bromo – Pemkot Pasuruan harus lebih realistis menetapkan target pendapatan dari sektor parkir berlangganan. Tidak bisa memaksakan target yang terlampau tinggi. Sementara realisasi tahun sebelumnya meleset.
Karena itu, target pendapatan sepanjang 2022 ini sedikit diturunkan dari target tahun lalu. Saat ini, Dinas Perhubungan setempat berupaya mengejar potensi pendapatan dari sektor itu mencapai Rp 1,9 miliar selama setahun. Angka tersebut sebenarnya yang pernah terpenuhi dalam realisasi pendapatan pada dua tahun lalu.
“Tapi bagaimanapun kami harus realistis dalam menetapkan target pendapatan ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Pasuruan Lucky Danardono.
Sebab melihat realisasi pendapatan pada 2021, target yang ditetapkan justri tidak tercapai. Selama setahun, hanya 92 persen dari target pemerintah yang terealisasi. Rinciannya, dari Rp 2,11 miliar yang menjadi target, baru tercapai sebesar Rp 1,95 miliar.
“Realisasi pendapatan tahun lalu menjadi salah satu acuan kami dalam menetapkan target tahun ini. Sehingga kami proyeksikan setidaknya tercapai sesuai dengan tahun lalu,” ungkapnya.
Kendati demikian, Lucky berharap ada kenaikan realisasai pendapatan parkir. Karena dalam menetapkan target, pihaknya memang mengacu analisa tren pertumbuhan kendaraan dari Samsat. Sehingga keluar angka Rp 2,11 miliar yang menjadi target pendapatan pada 2021 lalu.
“Kalau kemarin kan asumsi kami banyak yang tidak bayar pajak karena masih kena dampak ekonomi dari pandemi. Makanya kami harap tahun ini setidaknya bisa melampaui,” ungkapnya.