BANGIL, Radar Bromo – Puncak musim hujan, Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan fokus pada pemberian vaksin dan vitamin pada hewan ternak. Tercatat untuk musim hujan ini, penyakit tetelo dan Bovine Ephemeral Fever (BEF) masih mendominasi penyakit ternak.
Irianto, kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan melalui Panti Absari, kasi Kesmavet mengatakan, kegiatan pemantauan hewan ternak rutin dilakukan sepanjang tahun. Termasuk di musim hujan seperti sekarang, yang semakin digalakkan. Sebab, ada sejumlah penyakit ternak yang rutin terkena, baik unggas dan ternak sapi.
“Untuk penyakit ternak yang menyerang sapi biasanya BEF, biasanya demam 3 hari dan ternak sampai tidak mau makan. Sedangkan unggas biasanya pilek juga tetelo,” terangnya.
Dikatakan dari Dinas Peternakan juga melakukan pemantauan ke peternak tradisional. Pantauan ini dilakukan oleh petugas teknis lapangan di kecamatan, juga oleh pusat kesehatan hewan (puskeswan).

Panti mengatakan, pada musim hujan ini ditemukan hewan ternak yang terkena penyakit. Namun, jumlahnya hanya sedikit. Untuk sapi ditemukan ada yang terkena demam BEF, namun jumlahnya hanya sekitar 2 persen dari populasi dan tidak ada yang sampai menyebabkan kematian.
“Untuk sapi ternak yang terkena BEF tergolong sedikit, tidak sampai 2 persen dari populasi. Biasanya terjadi karena kurang kebersihan kandang dan memang imbas musim hujan. Jadi, imbauannya ke peternak untuk lebih bersih, diberikan vaksin termasuk diberikan makanan yang bergizi,” terangnya.
Sedangkan untuk unggas. Lanjut Panti, hanya sekitar 10-an yang tercatat terkena tetelo. Tetelo ini adalah sejenis virus yang membuat hewan unggas memiliki gangguan pernapasan dan menjadi kurang nafsu makan.
Panti mengatakan, untuk mencegah seharusnya bisa diberikan vaksin. “Namun, biasanya ada yang tidak divaksin sehingga terkena penyakit tetelo. Untuk penyakit ternak ini sudah rutin terjangkit ketika musim hujan dan memang tidak berbahaya dan tidak sampai menyebabkan kematian,” pungkasnya. (eka/fun)