24.3 C
Probolinggo
Friday, June 9, 2023

Penyakit Tetelo-BEF Mengancam Ternak Selama Musim Hujan

BANGIL, Radar Bromo – Puncak musim hujan, Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan fokus pada pemberian vaksin dan vitamin pada hewan ternak. Tercatat untuk musim hujan ini, penyakit tetelo dan Bovine Ephemeral Fever (BEF) masih mendominasi penyakit ternak.

Irianto, kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan melalui Panti Absari, kasi Kesmavet mengatakan, kegiatan pemantauan hewan ternak rutin dilakukan sepanjang tahun. Termasuk di musim hujan seperti sekarang, yang semakin digalakkan. Sebab, ada sejumlah penyakit ternak yang rutin terkena, baik unggas dan ternak sapi.

“Untuk penyakit ternak yang menyerang sapi biasanya BEF, biasanya demam 3 hari dan ternak sampai tidak mau makan. Sedangkan unggas biasanya pilek juga tetelo,” terangnya.

Baca Juga:  Bupati Pastikan Belum Ada Temuan Sapi Positif PMK di Kab Pasuruan

Dikatakan dari Dinas Peternakan juga melakukan pemantauan ke peternak tradisional. Pantauan ini dilakukan oleh petugas teknis lapangan di kecamatan, juga oleh pusat kesehatan hewan (puskeswan).

BERISIKO: Peternak unggas yang juga menjadi sasaran Dinas Peternakan untuk pemberian vaksin. (Foto: Dok. Radar Bromo)

 

Panti mengatakan, pada musim hujan ini ditemukan hewan ternak yang terkena penyakit. Namun, jumlahnya hanya sedikit. Untuk sapi ditemukan ada yang terkena demam BEF, namun jumlahnya hanya sekitar 2 persen dari populasi dan tidak ada yang sampai menyebabkan kematian.

“Untuk sapi ternak yang terkena BEF tergolong sedikit, tidak sampai 2 persen dari populasi. Biasanya terjadi karena kurang kebersihan kandang dan memang imbas musim hujan. Jadi, imbauannya ke peternak untuk lebih bersih, diberikan vaksin termasuk diberikan makanan yang bergizi,” terangnya.

Baca Juga:  Kerajinan Atap Welit dari Ilalang di Desa Kedawung Wetan yang Pasarnya Tembus Bali hingga Kalimantan

Sedangkan untuk unggas. Lanjut Panti, hanya sekitar 10-an yang tercatat terkena tetelo. Tetelo ini adalah sejenis virus yang membuat hewan unggas memiliki gangguan pernapasan dan menjadi kurang nafsu makan.

Panti mengatakan, untuk mencegah seharusnya bisa diberikan vaksin. “Namun, biasanya ada yang tidak divaksin sehingga terkena penyakit tetelo. Untuk penyakit ternak ini sudah rutin terjangkit ketika musim hujan dan memang tidak berbahaya dan tidak sampai menyebabkan kematian,” pungkasnya. (eka/fun)

BANGIL, Radar Bromo – Puncak musim hujan, Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan fokus pada pemberian vaksin dan vitamin pada hewan ternak. Tercatat untuk musim hujan ini, penyakit tetelo dan Bovine Ephemeral Fever (BEF) masih mendominasi penyakit ternak.

Irianto, kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan melalui Panti Absari, kasi Kesmavet mengatakan, kegiatan pemantauan hewan ternak rutin dilakukan sepanjang tahun. Termasuk di musim hujan seperti sekarang, yang semakin digalakkan. Sebab, ada sejumlah penyakit ternak yang rutin terkena, baik unggas dan ternak sapi.

“Untuk penyakit ternak yang menyerang sapi biasanya BEF, biasanya demam 3 hari dan ternak sampai tidak mau makan. Sedangkan unggas biasanya pilek juga tetelo,” terangnya.

Baca Juga:  Puluhan Sapi di Prigen Sembuh Tapi Masih Mengeluarkan Air Liur

Dikatakan dari Dinas Peternakan juga melakukan pemantauan ke peternak tradisional. Pantauan ini dilakukan oleh petugas teknis lapangan di kecamatan, juga oleh pusat kesehatan hewan (puskeswan).

BERISIKO: Peternak unggas yang juga menjadi sasaran Dinas Peternakan untuk pemberian vaksin. (Foto: Dok. Radar Bromo)

 

Panti mengatakan, pada musim hujan ini ditemukan hewan ternak yang terkena penyakit. Namun, jumlahnya hanya sedikit. Untuk sapi ditemukan ada yang terkena demam BEF, namun jumlahnya hanya sekitar 2 persen dari populasi dan tidak ada yang sampai menyebabkan kematian.

“Untuk sapi ternak yang terkena BEF tergolong sedikit, tidak sampai 2 persen dari populasi. Biasanya terjadi karena kurang kebersihan kandang dan memang imbas musim hujan. Jadi, imbauannya ke peternak untuk lebih bersih, diberikan vaksin termasuk diberikan makanan yang bergizi,” terangnya.

Baca Juga:  Kaca Mobil Dipecah di Krampyangan, Ponsel dan Dokumen Raib

Sedangkan untuk unggas. Lanjut Panti, hanya sekitar 10-an yang tercatat terkena tetelo. Tetelo ini adalah sejenis virus yang membuat hewan unggas memiliki gangguan pernapasan dan menjadi kurang nafsu makan.

Panti mengatakan, untuk mencegah seharusnya bisa diberikan vaksin. “Namun, biasanya ada yang tidak divaksin sehingga terkena penyakit tetelo. Untuk penyakit ternak ini sudah rutin terjangkit ketika musim hujan dan memang tidak berbahaya dan tidak sampai menyebabkan kematian,” pungkasnya. (eka/fun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru