WINONGAN, Radar Bromo – Tahun ini sejatinya ada tiga pasar daerah di Kabupaten Pasuruan yang diproyeksikan bakal direvitalisasi. Yakni, Pasar Winongan, Pasar Pandaan, dan Pasar Indah Prigen.
Namun rencana itu urung terealisasi tahun ini. Sebab, pemerintah pusat hanya berencana melanjutkan revitalisasi di Pasar Winongan tahun ini. Sementara untuk Pasar Pandaan dan Pasar Indah Prigen, tak di-acc.
Kepastian itu disampaikan langsung Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan Diano Vela Fery Santoso kepada Jawa Pos Radar Bromo kemarin (10/2). “Pandaan dan Prigen urung, hanya Pasar Winongan tahun ini masuk dalam program revitalisasi,” terang mantan Camat Sukorejo itu.
Revitalisasi Pasar Winongan sendiri saat ini masih dalam tahap review. Saat ini daftar isian pelaksanaan anggaran (Dipa)-nya sudah diterbitkan.
Revitalisasi Pasar Winongan itu bakal dibiayai sepenuhnya oleh pusat dengan memanfaatkan dana tugas pembantuan (TP) APBN. “Berapa besaran dananya, masih belum final. Usulan kami 1.150 meter persegi. Meliputi 50 kios dan 55 los, termasuk drainase, lahan parkir, toilet, dan ATM senter,” jelas Diano.
Sebelum diputuskan direvitalisasi, pemerintah pusat tahun lalu telah melakukan survei. (zal/mie)
WINONGAN, Radar Bromo – Tahun ini sejatinya ada tiga pasar daerah di Kabupaten Pasuruan yang diproyeksikan bakal direvitalisasi. Yakni, Pasar Winongan, Pasar Pandaan, dan Pasar Indah Prigen.
Namun rencana itu urung terealisasi tahun ini. Sebab, pemerintah pusat hanya berencana melanjutkan revitalisasi di Pasar Winongan tahun ini. Sementara untuk Pasar Pandaan dan Pasar Indah Prigen, tak di-acc.
Kepastian itu disampaikan langsung Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan Diano Vela Fery Santoso kepada Jawa Pos Radar Bromo kemarin (10/2). “Pandaan dan Prigen urung, hanya Pasar Winongan tahun ini masuk dalam program revitalisasi,” terang mantan Camat Sukorejo itu.
Revitalisasi Pasar Winongan sendiri saat ini masih dalam tahap review. Saat ini daftar isian pelaksanaan anggaran (Dipa)-nya sudah diterbitkan.
Revitalisasi Pasar Winongan itu bakal dibiayai sepenuhnya oleh pusat dengan memanfaatkan dana tugas pembantuan (TP) APBN. “Berapa besaran dananya, masih belum final. Usulan kami 1.150 meter persegi. Meliputi 50 kios dan 55 los, termasuk drainase, lahan parkir, toilet, dan ATM senter,” jelas Diano.
Sebelum diputuskan direvitalisasi, pemerintah pusat tahun lalu telah melakukan survei. (zal/mie)
