PASURUAN, Radar Bromo – Seruan agar salat Jumat di rumah dikeluarkan seluruh ormas Islam dan ulama di Kota Pasuruan, Kamis (8/7) sore. Alhasil, belum semua warga kota tahu tentang seruan itu. Karena itu, Jumat siang masih banyak warga yang kecele tidak bisa menunaikan salat Jumat.
Mereka telanjur datang ke masjid, namun harus pulang. Sebab, masjid tidak menggelar salat Jumat.
Pantauan Jawa Pos Radar Bromo, beberapa masjid di kota santri ini tak menggelar salat Jumat (9/7). Di antaranya Masjid Baiturrohim di Perumahan Pondok Indah Sejati.
Masjid itu tidak ditutup. Beberapa takmir berdiri di depan gerbang. Mereka memberitahukan jamaah yang terlanjur datang untuk menunaikan salat Jumat.
Takmir juga membagikan makanan yang biasanya diberikan selepas salat Jumat. Para jamaah pun lantas pulang setelah tahu masjid itu tak menggelar salat Jumat berjamaah.
Namun, ada juga jamaah yang tetap ingin melaksanakan salat jumat. Salah satunya Sumarno. Dia mengaku sudah tahu imbauan pemerintah mengenai salat Jumat di rumah.
Namun, dia tetap berangkat ke masjid. Dia akhirnya mencari masjid lain yang menggelar salat Jumat.
Semetara itu, salat Jumat di Masjid Jamik Al Anwar Kota Pasuruan tetap digelar. Namun, dengan jumlah jamaah yang sangat sedikit. Jauh dibandingkan hari Jumat biasanya.
Sebelum memasuki waktu salat Jumat, seluruh pintu gerbang masjid di sisi depan ditutup rapat. Jamaah datang melewati pintu samping.
Serambi masjid yang biasanya dipenuhi jamaah tampak lengang. Sebagian jamaah mengikuti salat di luar masjid. Beberapa di antara mereka menghampar sajadah di sekitaran alun-alun.
Petugas gabungan pun bersiaga memantau agar para jamaah tetap menerapkan protokol kesehatan. Seperti kewajiban memakai masker dan menjaga jarak saf salat.
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman menerangkan, pembatasan mobilitas warga itu semata-mata demi kebaikan bersama. Termasuk imbauan tidak mengikuti salat Jumat berjamaah di masjid. Dia meminta masyarakat tidak berprasangka buruk terhadap imbauan itu.
“Maka dari itu, kami juga sangat berharap kesadaran masyarakat. Saya harap ada kerja sama dari masyarakat,” bebernya saat memantau pelaksanaan salat Jumat di Masjid Al Anwar kemarin.
Berdasarkan pantauannya, sebagian besar masyarakat sudah mematuhi seruan bersama untuk tidak salat Jumat berjamaah di masjid. Di hari yang sama kemarin, pihaknya juga menyebar personel untuk memantau masjid-masjid. Khususnya masjid yang berada di tepi jalan. Sebab, masjid di pinggir cenderung didatangi banyak musafir untuk salat Jumat.
“Semuanya kami pantau dan nanti akan dievaluasi. Sejauh ini, Alhamdulillah masjid jamik tertutup dan banyak masyarakat yang sudah mengikuti seruan bersama. Banyak masyarakat yang sudah menjalankan salat Jumat di rumah masing-masing,” kata Arman. (tom/hn)