25.5 C
Probolinggo
Wednesday, March 29, 2023

Tak Jawab Telepon, Janda di Gondangwetan Ditemukan Meninggal

 GONDANGWETAN, Radar Bromo – Tinggal sendirian, seorang janda ditemukan sudah meninggal di rumahnya di Desa Bayeman, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan. Korban diketahui bernama Mufarokha, 50.

Jenazahnya pertama kali ditemukan anaknya, Lilik Komariyah, 42, saat berkunjung ke rumah ibunya di Dusun Podokaton. Diperkirakan, korban meninggal tiga hari sebelum ditemukan.

Kepala Desa Bayeman Abdul Kodir menjelaskan, korban meninggal dengan kondisi sudah membiru, Jumat (10/3) pukul 07.00. Pihaknya lantas mendatangkan bidan desa untuk memeriksa penyebab korban meninggal. Kata bidan, korban meninggal karena pembuluh darah pecah.

“Pihak keluarga sempat tidak menerima dan minta visum. Sehingga kemudian dibawa ke rumah sakit,” tandas Kodir.

Kasi Humas Polres Pasuruan Kota Iptu Merdhania Pravita menambahkan, memang korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, akhirnya keluarga menerima kematian korban.

Baca Juga:  Tersisa 3 Kasus PMK di Kota Pasuruan, 51 Ternak Sembuh

Dua hari sebelum ditemukan meninggal, menurutnya, anak korban sempat menelepon ibunya itu. Namun,  tidak ada balasan. Karena khawatir, anak korban pun mendatangi rumah ibunya kemarin (10/3) pagi untuk mengecek kondisinya.

Sampai di rumah korban, anak korban dibantu warga setempat masuk ke rumah untuk mengecek kondisi korban. Saat itulah korban diketahui sudah meninggal di kamarnya. (sid/hn)

 GONDANGWETAN, Radar Bromo – Tinggal sendirian, seorang janda ditemukan sudah meninggal di rumahnya di Desa Bayeman, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan. Korban diketahui bernama Mufarokha, 50.

Jenazahnya pertama kali ditemukan anaknya, Lilik Komariyah, 42, saat berkunjung ke rumah ibunya di Dusun Podokaton. Diperkirakan, korban meninggal tiga hari sebelum ditemukan.

Kepala Desa Bayeman Abdul Kodir menjelaskan, korban meninggal dengan kondisi sudah membiru, Jumat (10/3) pukul 07.00. Pihaknya lantas mendatangkan bidan desa untuk memeriksa penyebab korban meninggal. Kata bidan, korban meninggal karena pembuluh darah pecah.

“Pihak keluarga sempat tidak menerima dan minta visum. Sehingga kemudian dibawa ke rumah sakit,” tandas Kodir.

Kasi Humas Polres Pasuruan Kota Iptu Merdhania Pravita menambahkan, memang korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, akhirnya keluarga menerima kematian korban.

Baca Juga:  Anak Menangis saat Ayah Meninggal di Makam, Untungnya Ketemu Warga

Dua hari sebelum ditemukan meninggal, menurutnya, anak korban sempat menelepon ibunya itu. Namun,  tidak ada balasan. Karena khawatir, anak korban pun mendatangi rumah ibunya kemarin (10/3) pagi untuk mengecek kondisinya.

Sampai di rumah korban, anak korban dibantu warga setempat masuk ke rumah untuk mengecek kondisi korban. Saat itulah korban diketahui sudah meninggal di kamarnya. (sid/hn)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru