PASURUAN, Radar Bromo – Belum semua tenaga pendidik di Kabupaten Pasuruan mengikuti vaksinasi. Masih ada beberapa dari mereka yang belum divaksin karena menderita komorbid atau memiliki penyakit penyerta.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Pasuruan Ninuk Ida Surayani menjelaskan, Dispendik masih mendiskusikan rencana penambahan kuota peserta pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah. Sejauh ini, lanjut dia, dirinya belum bisa berkomentar panjang.
”Nanti akan dirapatkan. Saat ini masih belum,” katanya.
Kuota peserta pembelajaran tatap muka tidak lepas dari capaian vaksinasi tenaga pendidik. Berdasar Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, vaksinasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dosis 2 harus mencapai 80 persen. Dan, vaksinasi lansia dosis 2 sampai 50 persen. Dengan begitu, daerah bisa menggelar PTM dengan kuota 100 persen dan waktu PTM selama 6 jam pelajaran.
“Tentunya kami mengacu pada SKB tersebut. Karena itu, kelanjutan PTM ke depan masih akan kami rapatkan,” jelasnya.
Perihal vaksinasi guru, Ninuk menyatakan, sudah hampir mencapai 100 persen. Dia tidak memungkiri memang ada guru yang belum divaksin. Tetapi, jumlahnya hanya sedikit.
“Sekitar 400 itu kayaknya. Persentasenya saya kurang hafal,” tandasnya.
Menurut Ninuk, mereka belum divaksin karena terkendala masalah kesehatan. Yaitu, mereka memiliki komorbid, yaitu penyakit penyerta yang diderita. Dispendik berharap mereka segera melakukan vaksinasi demi kepentingan diri sendiri dan pelaksanaan pendidikan bagi anak-anak.
“Sudah kami kumpulkan. Tetapi, karena memang ada komorbid, jadi tidak bisa. Kami berharap segera bisa divaksin,” terangnya. (sid/far)