25.5 C
Probolinggo
Wednesday, March 29, 2023

Ada Festival Mebeler, Omzet Penjualan Tembus Rp 131 Juta

PASURUAN, Radar Bromo – Festival Mebel Kota Pasuruan berakhir Minggu (5/3). Selama tiga hari digelar, omzet penjualan produk mebel buatan para perajin Kota Pasuruan mencapai ratusan juta.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan Yanuar Afriansyah mengatakan, 60 perajin memamerkan beragam produk olahan kayu. Mulai dari yang bercorak vintage, minimalis, industrial, hingga modern. “Yang paling banyak dicari produk-produk mebel berupa meja kursi,“ katanya.

Pada hari pertama, jumlah pengunjung belum seberapa. Sebab, festival baru dimulai sore hari. Tetapi, kata Yanuar, pada hari kedua dan terakhir kunjungan meningkat. “Peningkatan pengunjung juga memengaruhi besaran omzet perajin,” katanya.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pasuruan Risky Pramita menambahkan, total omzet para perajin mencapai Rp 131.390.000. Transaksi penjualan selama tiga hari festival Rp 73.390.000. Tidak sedikit pengunjung yang datang lalu memesan produk mebel sesuai keinginan.

Baca Juga:  Upaya Desa Jeladri Penuhi Kebutuhan Air untuk Pertanian agar Lahan Lebih Produktif

“Selain membeli produk yang dipamerkan, ada juga yang memesan. Kebetulan para perajin di sini kan juga banyak yang melayani permintaan pembeli. Nilai transaksi yang melalui pesanan sampai Rp 57,8 juta,” bebernya.

Ia mengatakan, festival ini rencananya akan digelar secara rutin. Dengan harapan, geliat industri mebel Kota Pasuruan makin bergairah. Katanya, omzet penjualan selama festival setidaknya menjadi acuan untuk mengagendakan kegiatan ini secara berkala.

“Insyaallah ini akan menjadi agenda rutin. Agar industri mebel Bukir memiliki pangsa pasar yang lebih luas,” ujarnya. (tom/rud)

PASURUAN, Radar Bromo – Festival Mebel Kota Pasuruan berakhir Minggu (5/3). Selama tiga hari digelar, omzet penjualan produk mebel buatan para perajin Kota Pasuruan mencapai ratusan juta.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan Yanuar Afriansyah mengatakan, 60 perajin memamerkan beragam produk olahan kayu. Mulai dari yang bercorak vintage, minimalis, industrial, hingga modern. “Yang paling banyak dicari produk-produk mebel berupa meja kursi,“ katanya.

Pada hari pertama, jumlah pengunjung belum seberapa. Sebab, festival baru dimulai sore hari. Tetapi, kata Yanuar, pada hari kedua dan terakhir kunjungan meningkat. “Peningkatan pengunjung juga memengaruhi besaran omzet perajin,” katanya.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pasuruan Risky Pramita menambahkan, total omzet para perajin mencapai Rp 131.390.000. Transaksi penjualan selama tiga hari festival Rp 73.390.000. Tidak sedikit pengunjung yang datang lalu memesan produk mebel sesuai keinginan.

Baca Juga:  Lewat Festival dan Pameran, Gus Ipul Dukung Mebeler Bukir Bangkit

“Selain membeli produk yang dipamerkan, ada juga yang memesan. Kebetulan para perajin di sini kan juga banyak yang melayani permintaan pembeli. Nilai transaksi yang melalui pesanan sampai Rp 57,8 juta,” bebernya.

Ia mengatakan, festival ini rencananya akan digelar secara rutin. Dengan harapan, geliat industri mebel Kota Pasuruan makin bergairah. Katanya, omzet penjualan selama festival setidaknya menjadi acuan untuk mengagendakan kegiatan ini secara berkala.

“Insyaallah ini akan menjadi agenda rutin. Agar industri mebel Bukir memiliki pangsa pasar yang lebih luas,” ujarnya. (tom/rud)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru