PASURUAN, Radar Bromo- Akhir-akhir ini nelayan Kota Pasuruan jarang melaut. Alasannya, cuaca sering tak bersahabat. Sering hujan dengan intensitas tinggi.
Dengan kondisi cuaca seperti ini, dipastikan angin bertiup kencang. Petir juga sering menyambar. Karena itu, banyak nelayan yang memilih mencari pekerjaan lain dibanding menantang maut.
Ketua Himpunan Pencinta dan Pemerhati Lingkungan dan Wisata Kota Pasuruan Ihsan Khoiri mengatakan, seperti hujan lebat sebelumnya, banyak nelayan memilih kembali pulang. Tidak melaut. Sebab, saat hujan lebat dipastikan angin kencang akan menghantui. “Kemarin, setiap hari hujan. Banyak nelayan balik,” ujarnya.
Jika terjadi angin kencang, kata Ihsan, ombak di laut juga bisa besar. Apalagi disertai petir. Ketika angin kencang dan gelombang tinggi, banyak nelayan yang memilih tidak melaut. Mereka memilih menunggu sampai angin redah.
“Minggu (5/2), angin tidak sebesar sebelumnya. Nelayan banyak yang melaut untuk menjadikan dapur mereka tetap ngebul,” katanya.
Kepala Dinas Perikanan Kota Pasuruan Muallif Arif mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, sedang terjadi anomali cuaca. Tidak memungkinkan bagi nelayan untuk rutin berlayar.
Menurutnya, nelayan harus memiliki pemasukan alternatif. Pihaknya sudah memberikan jalan jika aktivitas melaut berhalangan. Bahkan macet. Salah satunya memberikan ruang untuk budi daya perikanan. Serta, mengolah hasil perikanan. “Budi daya sudah kami terapkan,” ujarnya. (mg/rud)