24.9 C
Probolinggo
Monday, June 5, 2023

Banyak Pengendara Bandel; Pasang Water Barrier untuk Larang Parkir

PANGGUNGREJO, Radar Bromo – Parkir harus semakin tertib. Karena masih banyak pengendara yang parkir sembarangan di sekitar alun-alun, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pasuruan memasang pembatas water barrier. Banyak pengendara bandel parkir seenaknya.

Pemasangan water barrier ini dilakukan di bahu jalan dekat trotoar sisi barat jalan. Mulai selatan perempatan Kumala, Jalan Wachid Hasyim, serta jalan sisi utara dan selatan alun-alun.

Kabid Lalin Dishub Kota Pasuruan Andriyanto menjelaskan, water barrier itu sengaja diletakkan di bahu jalan. Sebab, selama ini Dishub kerap menemukan motor diparkir di lokasi itu. Ada pula yang malah parkir di atas trotoar. Padahal, lokasi ini bukan tempat parkir.

Pemkot sebenarnya sudah menyediakan tempat parkir bagi roda dua dan empat di seputar alun-alun. Di kantong parkir itu sendiri juga sudah ada juru parkir (jukir resmi) yang membantu. Selain itu, ada rambu untuk memudahkan pengguna jalan untuk memarkirkan kendaraanya.

Baca Juga:  Operasi Semeru Mulai Digelar, Pelanggar Ditegur Dulu

Namun, ternyata, masih ada saja pengguna jalan yang bandel. Memarkir motor sembarangan. Petugas lalin sudah berkali-kali mengingatkan. Bahkan, operasi juga rutin dilakukan dengan bantuan Satlantas Polres Pasuruan Kota. Pelanggar parkir ditilang.

”Cuma ya itu, mereka masih bandel. Padahal di lokasi itu sudah ada rambu larangan parkir,” terang Andriyanto.

Karena itulah, Dishub memasang penghalang berupa water barrier. Setiap hari petugas rutin berkeliling. ”Tapi kan koordinator parkir cuma lima. Parkirnya ada 86 titik,” tambahnya.

Kanit Dikyasa Satlantas Polres Pasuruan Kota Aipda Breni menyambut positif pemasangan water barrier itu. Apalagi selama ini, banyak pengguna jalan yang bandel. Seenaknya melanggar rambu parkir. Padahal, rambu sudah jelas.

Baca Juga:  Personel Terbatas, 4 Orang Harus Awasi 113 Jukir

Petugas sudah berkali-kali operasi dan menilang pelanggar. Rambu larangan juga sudah ada. Tapi mereka tidak juga jera. ”Intinya adalah kesadaran masyarakat sendiri,” sebut Breni. (riz/far)

PANGGUNGREJO, Radar Bromo – Parkir harus semakin tertib. Karena masih banyak pengendara yang parkir sembarangan di sekitar alun-alun, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pasuruan memasang pembatas water barrier. Banyak pengendara bandel parkir seenaknya.

Pemasangan water barrier ini dilakukan di bahu jalan dekat trotoar sisi barat jalan. Mulai selatan perempatan Kumala, Jalan Wachid Hasyim, serta jalan sisi utara dan selatan alun-alun.

Kabid Lalin Dishub Kota Pasuruan Andriyanto menjelaskan, water barrier itu sengaja diletakkan di bahu jalan. Sebab, selama ini Dishub kerap menemukan motor diparkir di lokasi itu. Ada pula yang malah parkir di atas trotoar. Padahal, lokasi ini bukan tempat parkir.

Pemkot sebenarnya sudah menyediakan tempat parkir bagi roda dua dan empat di seputar alun-alun. Di kantong parkir itu sendiri juga sudah ada juru parkir (jukir resmi) yang membantu. Selain itu, ada rambu untuk memudahkan pengguna jalan untuk memarkirkan kendaraanya.

Baca Juga:  Personel Terbatas, 4 Orang Harus Awasi 113 Jukir

Namun, ternyata, masih ada saja pengguna jalan yang bandel. Memarkir motor sembarangan. Petugas lalin sudah berkali-kali mengingatkan. Bahkan, operasi juga rutin dilakukan dengan bantuan Satlantas Polres Pasuruan Kota. Pelanggar parkir ditilang.

”Cuma ya itu, mereka masih bandel. Padahal di lokasi itu sudah ada rambu larangan parkir,” terang Andriyanto.

Karena itulah, Dishub memasang penghalang berupa water barrier. Setiap hari petugas rutin berkeliling. ”Tapi kan koordinator parkir cuma lima. Parkirnya ada 86 titik,” tambahnya.

Kanit Dikyasa Satlantas Polres Pasuruan Kota Aipda Breni menyambut positif pemasangan water barrier itu. Apalagi selama ini, banyak pengguna jalan yang bandel. Seenaknya melanggar rambu parkir. Padahal, rambu sudah jelas.

Baca Juga:  Temukan Jukir Liar Berseragam di Kota Pasuruan

Petugas sudah berkali-kali operasi dan menilang pelanggar. Rambu larangan juga sudah ada. Tapi mereka tidak juga jera. ”Intinya adalah kesadaran masyarakat sendiri,” sebut Breni. (riz/far)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru