LEKOK, Radar Bromo – Lubang jalan muncul di jalan nasional Pasuruan—Probolinggo. Tepatnya, kawasan Desa Gejugjati, Kecamatan Grati. Di bekas jembatan sungai kecil, lubang itu menganga. Bisa berbahaya bagi pengguna jalan.
Menurut Wawan Adi, warga sekitar, lubang itu awalnya kecil. Namun, lama-lama diameternya membesar. Lubang muncul sejak pagar jembatan disasak truk sekitar 3 bulan lalu.
”Lubangnya persis di jembatan sungai kecil,” ungkap lelaki 48 tahun tersebut.
Warga lain, Maulana, mengatakan Jumat (3/3) ada becak motor yang jatuh ke sungai kecil tersebut. Pengendaranya tidak tahu di situ ada lubang. ”Bilangnya mengantuk,” ujar pemuda 25 tahun itu.
Ps Kanit Keamanan dan Keselamatan Satlantas Polres Pasuruan Kota Aipda Breni Raharjo mengatakan sudah mengecek lokasi. Ternyata di area sungai ini tidak ada pembatas. Pembatas jembatan habis disasak truk.
”Kami akan koordinasikan dengan pihak terkait,” ujarnya.
Jawa Pos Radar Bromo sudah menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim Bali Wahyu Wibowo. Namun, yang bersangkutan belum menjawabnya. (zen/far)
LEKOK, Radar Bromo – Lubang jalan muncul di jalan nasional Pasuruan—Probolinggo. Tepatnya, kawasan Desa Gejugjati, Kecamatan Grati. Di bekas jembatan sungai kecil, lubang itu menganga. Bisa berbahaya bagi pengguna jalan.
Menurut Wawan Adi, warga sekitar, lubang itu awalnya kecil. Namun, lama-lama diameternya membesar. Lubang muncul sejak pagar jembatan disasak truk sekitar 3 bulan lalu.
”Lubangnya persis di jembatan sungai kecil,” ungkap lelaki 48 tahun tersebut.
Warga lain, Maulana, mengatakan Jumat (3/3) ada becak motor yang jatuh ke sungai kecil tersebut. Pengendaranya tidak tahu di situ ada lubang. ”Bilangnya mengantuk,” ujar pemuda 25 tahun itu.
Ps Kanit Keamanan dan Keselamatan Satlantas Polres Pasuruan Kota Aipda Breni Raharjo mengatakan sudah mengecek lokasi. Ternyata di area sungai ini tidak ada pembatas. Pembatas jembatan habis disasak truk.
”Kami akan koordinasikan dengan pihak terkait,” ujarnya.
Jawa Pos Radar Bromo sudah menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim Bali Wahyu Wibowo. Namun, yang bersangkutan belum menjawabnya. (zen/far)
