Operasi Pasar Minyak Goreng Rp 11.700/Kg, Migor Setangki Langsung Ludes
ANTRE: Warga Kota Pasuruan antre sambil membawa jeriken saat operasi pasar minyak goreng murah, Jumat (4/3). (Mokhamad Zubaidillah/Radar Bromo)
PASURUAN, Radar Bromo – Pemprov Jawa Timur kembali menggelar operasi pasar minyak goreng di Kota Pasuruan. Kali ini prioritasnya pedagang pasar dan pelaku usaha yang selama ini kesulitan mendapat minyak goreng. Sebanyak satu tangki minyak goreng berisi 5.750 kilogram langsung ludes.
Sejumlah pedagang bahkan mulai antre minyak goreng sejak pagi. Mereka berjajar sembari membawa jeriken, fotokopi KTP, dan kupon. Setiap warga dijatah 20 kilogram minyak goreng. Harga per kilogramnya Rp 11.700. Murah.
Rumini, salah satu warga sangat antusias saat mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau. Sebab selama ini, minyak goreng cukup langka. Bahkan, ia yang sehari-hari berdagang di pasar kesulitan kulakan minyak goreng untuk dijual ke konsumen.
ANTRE: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wawali Adi Wibowo ikut memantau operasi pasar minyak goreng murah, Jumat (4/3). (Mokhamad Zubaidillah/Radar Bromo)
“Memang ada yang masih ngirim, tapi mahal. Kalau di pasar harganya Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per liter,” kata Rumini.
Hal yang sama juga diungkapkan Kholifah, warga asal Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo. Perempuan penjual rengginang dan makroni itu sangat butuh minyak goreng tiap hari. “Sedangkan di pasar susah dapat, kalau pun ada harganya mahal. Jadi, operasi ini sangat membantu,” katanya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat memantau operasi pasar minyak goreng murah di Pasar Besar, Kota Pasuruan, Jumat (4/3). Ia juga sempat berbincang dengan warga yang mengantre. Khofifah lega karena masyarakat bisa memenuhi kebutuhan minyak goreng. Dia mengatakan, operasi pasar dilakukan untuk menanggulangi kelangkaan minyak goreng di pasaran.
PASURUAN, Radar Bromo – Pemprov Jawa Timur kembali menggelar operasi pasar minyak goreng di Kota Pasuruan. Kali ini prioritasnya pedagang pasar dan pelaku usaha yang selama ini kesulitan mendapat minyak goreng. Sebanyak satu tangki minyak goreng berisi 5.750 kilogram langsung ludes.
Sejumlah pedagang bahkan mulai antre minyak goreng sejak pagi. Mereka berjajar sembari membawa jeriken, fotokopi KTP, dan kupon. Setiap warga dijatah 20 kilogram minyak goreng. Harga per kilogramnya Rp 11.700. Murah.
Rumini, salah satu warga sangat antusias saat mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau. Sebab selama ini, minyak goreng cukup langka. Bahkan, ia yang sehari-hari berdagang di pasar kesulitan kulakan minyak goreng untuk dijual ke konsumen.
ANTRE: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wawali Adi Wibowo ikut memantau operasi pasar minyak goreng murah, Jumat (4/3). (Mokhamad Zubaidillah/Radar Bromo)
“Memang ada yang masih ngirim, tapi mahal. Kalau di pasar harganya Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per liter,” kata Rumini.
Hal yang sama juga diungkapkan Kholifah, warga asal Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo. Perempuan penjual rengginang dan makroni itu sangat butuh minyak goreng tiap hari. “Sedangkan di pasar susah dapat, kalau pun ada harganya mahal. Jadi, operasi ini sangat membantu,” katanya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat memantau operasi pasar minyak goreng murah di Pasar Besar, Kota Pasuruan, Jumat (4/3). Ia juga sempat berbincang dengan warga yang mengantre. Khofifah lega karena masyarakat bisa memenuhi kebutuhan minyak goreng. Dia mengatakan, operasi pasar dilakukan untuk menanggulangi kelangkaan minyak goreng di pasaran.