PASURUAN, Radar Bromo – Pembongkaran saluran drainase di kawasan Alun-alun Kota Pasuruan masih berlangsung. Saluran air itu akan diganti dengan kapasitas yang lebih besar. Komisi III DPRD mengingatkan dampak proyek yang dikerjakan di tengah padatnya aktivitas masyarakat itu. Banyak debu dan material di jalanan.
Ketua Komisi III DPRD Kota Pasuruan Sutirta menyampaikan, imbas pengerjaan proyek milik dinas pekerjaan umum dan penataan ruang itu cukup berisiko. Masyarakat sudah pasti terganggu selama proyek itu berlangsung. Dia meminta dinas terkait tidak mengesampingkan keselamatan dan kepentingan masyarakat.
”Material yang dibongkar harus segera diangkut. Jangan menunggu lama yang justru bisa membahayakan pengguna jalan,” kata Sutirta.
Belum lagi ketika malam hari. Kawasan alun-alun gelap. Sebab, lampu-lampu penerangan jalan umum (PJU) juga sudah dibongkar karena mau diganti baru.
Sutirta memang menyinggung soal penerangan kawasan alun-alun. Lampu PJU milik dinas perhubungan sudah dibongkar. Hanya tersisa lampu PJU darurat yang dipasang di depan Masjid Jamik Al Anwar untuk keperluan jamaah masjid.
”Ini juga keperluan yang krusial. Kalau tanpa penerangan, kan menyulitkan masyarakat yang beraktivitas malam hari. Kami tidak ingin pekerjaan ini menimbulkan accident,” jelasnya.