Pelabuhan Pasuruan Sudah Cantik, Siapkan Tertibkan PKL Bandel
TERTATA: View baru Pelabuhan Pasuruan yang kini lebih indah. (Foto: M Busthomi/Jawa Pos Radar Bromo)
PASURUAN, Radar Bromo – Keinginan Pemkot Pasuruan bakal menyasar pedagang kaki lima (PKL) di kawasan pelabuhan. Gerobak-gerobak dagangan mereka masih tergeletak begitu saja di tepi jalan.
Sejak revitalisasi dermaga Pelabuhan Pasuruan, pemerintah sudah mewanti-wanti para PKL agar lebih tertib. Di kawasan itu sudah dibangun tempat yang nyaman. Fasilitasnya dilengkapi. Sepanjang dermaga juga dipercantik. Karena itu, para PKL diminta menyadari penataan kawasan tersebut.
TERTATA: View baru Pelabuhan Pasuruan yang kini lebih indah. (Foto: M Busthomi/Jawa Pos Radar Bromo)
”Kami hanya ingin menata saja, bukan melarang berjualan. Sama sekali tak ada larangan,” tegas Camat Panggungrejo Hermanto.
Seluruh PKL diminta membawa kembali gerobak setelah selesai berjualan. Tidak ditinggalkan di kawasan pelabuhan. Mereka juga diminta menaati aturan berjualan. Setiap hari mulai pukul 15.00. Hermanto menyebut aturan itu semata-mata dimaksudkan agar kawasan pelabuhan tetap bersih. Tidak kumuh lagi.
TERTATA: View baru Pelabuhan Pasuruan yang kini lebih indah. (Foto: M Busthomi/Jawa Pos Radar Bromo)
PASURUAN, Radar Bromo – Keinginan Pemkot Pasuruan bakal menyasar pedagang kaki lima (PKL) di kawasan pelabuhan. Gerobak-gerobak dagangan mereka masih tergeletak begitu saja di tepi jalan.
Sejak revitalisasi dermaga Pelabuhan Pasuruan, pemerintah sudah mewanti-wanti para PKL agar lebih tertib. Di kawasan itu sudah dibangun tempat yang nyaman. Fasilitasnya dilengkapi. Sepanjang dermaga juga dipercantik. Karena itu, para PKL diminta menyadari penataan kawasan tersebut.
TERTATA: View baru Pelabuhan Pasuruan yang kini lebih indah. (Foto: M Busthomi/Jawa Pos Radar Bromo)
”Kami hanya ingin menata saja, bukan melarang berjualan. Sama sekali tak ada larangan,” tegas Camat Panggungrejo Hermanto.
Seluruh PKL diminta membawa kembali gerobak setelah selesai berjualan. Tidak ditinggalkan di kawasan pelabuhan. Mereka juga diminta menaati aturan berjualan. Setiap hari mulai pukul 15.00. Hermanto menyebut aturan itu semata-mata dimaksudkan agar kawasan pelabuhan tetap bersih. Tidak kumuh lagi.