PASURUAN, Radar Bromo – Produksi sampah di Kota Pasuruan semakin tinggi. Pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) Terpadu jadi satu-satunya strategi yang paling memungkinkan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Hanya saja, Pemkot Pasuruan perlu waktu dua tahun untuk bisa memiliki TPS dengan teknologi zero waste tersebut.
Pembangunannya sudah dimulai tahun lalu. Lokasinya berada di Kelurahan Krapyakrejo. Namun, dengan anggaran yang terbatas, TPS Terpadu tidak bisa selesai dalam satu tahun anggaran.
Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan merencanakannya bakal selesai bertahap. ”Sudah direncanakan proyek lanjutannya akan dilaksanakan tahun ini,” kata Kepala DLHKP Kota Pasuruan Samsul Rizal.
Dalam proyek sebelumnya, yang dibangun baru gedung TPS Terpadu. Menurut Rizal tahun ini akan dilengkapi dengan beberapa sarana prasarana. Termasuk perlengkapan seperti mesin yang digunakan untuk mengolah sampah. Dinasnya mengalokasikan anggaran sekitar Rp 600 juta agar proyek itu bisa tuntas.
”Dengan TPS Terpadu nantinya pengolahan sampah bisa lebih efektif,” ujarnya.
Apalagi saat ini produksi sampah cukup tinggi. Dalam sehari saja, bisa mencapai 105 ton sampah. Sehingga sebagian sampah nanti akan dibawa ke TPS Terpadu.
Tidak semuanya diangkut ke TPA Blandongan. Mengingat timbunan sampah di TPA juga sudah menggunung. Sedangkan di TPS Terpadu disediakan mesin pemilah dan pengolah.