27.5 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

Police Line Dicopot, Korban Kebakaran Pasar Karangketug Pungut Sisa Barang

GADINGREJO, Radar Bromo – Sudah dua pekan insiden terbakarnya Pasar Karangketug berlalu. Semenjak peristiwa yang membakar 70 kios, lokasi pasar dipasang garis polisi. Aktivitas pedagang utamanya yang kiosnya terbakar jadi terbatas.

Namun, per Selasa (28/2), garis polisi sudah dilepas. Pedagang pun menyambut senang karena mereka bisa mengambil sisa puing barang-barang di bekas lapaknya. Para pedagang juga bisa bersih-bersih.

Police line-nya sudah dibuka oleh polisi,” ujar Koordinator Pasar Karangketug Luthfan Asysyams.

Sebelumnya atau saat garis polisi masih terpasang, pedagang memang tidak diperbolehkan masuk dulu. Garis polisi memang belum dilepas karena untuk kepentingan penyelidikan.

Selama dua pekan itulah, pedagang yang lapaknya terbakar, resah. Sebab, barang-barangnya yang masih tersisa di dalam gudang atau kios, tentu tak boleh diambil. Mereka resah karena barang-barang itu bisa saja hilang. Sebab itulah, ada pedagang yang berjaga, terutama tiap kali situasi pasar mulai sepi.

Baca Juga:  Tak Temukan Penderita Baru, Dinkes Klaim Angkanya Menurun

Seperti yang dialami Baydowi. Dia menyatakan, selama ini dirinya menunggu garis polisi dibuka. Sebab, dirinya hendak mau memilih sisa barangnya yang masih bisa digunakan. “Iya, mau diuangkan lagi,” ujar pedagang alat pertanian dan bahan bangunan ini.

Sebelum kebakaran, dirinya rutin belanja bahan dagangannya itu. Biasanya dia menghabiskan Rp 100 juta. Nah, setelah kebakaran dirinya mau memastikan, apa saja barang yang masih bisa dipakai dan dijual lagi. “Misalnya linggis, cangkul, engkol, obeng, dan lainnya,” ujarnya.

GADINGREJO, Radar Bromo – Sudah dua pekan insiden terbakarnya Pasar Karangketug berlalu. Semenjak peristiwa yang membakar 70 kios, lokasi pasar dipasang garis polisi. Aktivitas pedagang utamanya yang kiosnya terbakar jadi terbatas.

Namun, per Selasa (28/2), garis polisi sudah dilepas. Pedagang pun menyambut senang karena mereka bisa mengambil sisa puing barang-barang di bekas lapaknya. Para pedagang juga bisa bersih-bersih.

Police line-nya sudah dibuka oleh polisi,” ujar Koordinator Pasar Karangketug Luthfan Asysyams.

Sebelumnya atau saat garis polisi masih terpasang, pedagang memang tidak diperbolehkan masuk dulu. Garis polisi memang belum dilepas karena untuk kepentingan penyelidikan.

Selama dua pekan itulah, pedagang yang lapaknya terbakar, resah. Sebab, barang-barangnya yang masih tersisa di dalam gudang atau kios, tentu tak boleh diambil. Mereka resah karena barang-barang itu bisa saja hilang. Sebab itulah, ada pedagang yang berjaga, terutama tiap kali situasi pasar mulai sepi.

Baca Juga:  Demam Berdarah Mengancam, Tiga Anak Dilaporkan Meninggal

Seperti yang dialami Baydowi. Dia menyatakan, selama ini dirinya menunggu garis polisi dibuka. Sebab, dirinya hendak mau memilih sisa barangnya yang masih bisa digunakan. “Iya, mau diuangkan lagi,” ujar pedagang alat pertanian dan bahan bangunan ini.

Sebelum kebakaran, dirinya rutin belanja bahan dagangannya itu. Biasanya dia menghabiskan Rp 100 juta. Nah, setelah kebakaran dirinya mau memastikan, apa saja barang yang masih bisa dipakai dan dijual lagi. “Misalnya linggis, cangkul, engkol, obeng, dan lainnya,” ujarnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru