PASURUAN, Radar Bromo – BMKG memprakirakan angin kencang akan sering terjadi hingga Maret. Kondisi itu berdampak terhadap ekonomi masyarakat Kota Pasuruan di wilayah pesisir. Nelayan tak bisa melaut.
Koordinator Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pasuruan Suwarto mengatakan, wilayah Pasuruan saat ini masih di puncak musim hujan. Kondisi dinamika atmosfer masih signifikan berpotensi angin kencang.
Dalam dua hari ke depan, misalnya, akan ada peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 35 knot (65 km/jam). Selain itu, tinggi gelombang sudah masuk kategori tinggi hingga sangat tinggi. Mencapai 2,5 sampai 6,0 meter. Yang perlu diperhatikan adalah wilayah perairan, termasuk perairan di Pasuruan.
”Kemarin informasinya sampai Maret,” ujarnya.
Untuk sementara, nelayan Pasuruan saat ini tidak melaut. Angin dan ombak besar disertai seringnya hujan lebat membuat nelayan tidak mencari ikan. Mereka menjerit dan sambat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Ketua Himpunan Pencinta dan Pemerhati Lingkungan dan Wisata Ihsan Khoiri mengatakan, saat ini hasil tangkapan para nelayan sepi. Ditambah harga sembako tinggi.
Bencana alam juga sering terjadi. Itu berdampak terhadap nelayan. Saat ini banyak nelayan yang hanya memperbaiki jaring dan kapalnya. Mereka belakangan tak melaut karena angin kencang disertai hujan deras.