TUTUR, Radar Bromo – Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Pasuruan, Sabtu (27/2) juga menyebabkan jembatan putus di Pedukuhan Sekar Kuning, Dusun Krajan I, Desa Andonosari, Kecamatan Tutur. Selain itu, plengsengan tepi jalan longsor di Pedukuhan Bendoro, Dusun Krajan II, Desa Andonosari.
Plengsengan yang longsor lebarnya 1 meter, tinggi 8 meter, dan panjang 10 meter. Jalan ini menghubungkan Desa Andonosari, Kecamatan Tutur dengan Desa Kandangan, Kecamatan Tosari.
“Putusnya jembatan di Dusun Krajan I dan longsornya plengsengan tanah tepi jalan di Dusun Krajan II, terjadi hampir bersamaan,” beber Kades Andonosari Akhmad Pujianto.
Kades menuturkan, jembatan yang putus selama ini fondasinya memang rapuh akibat tergerus air. Panjangnya 9 meter, tingginya 5 meter, dan lebarnya 3,5 meter. Jembatan ini dibangun pada 2003 dengan swadaya warga setempat.
“Pagi harinya warga langsung kerja bakti membuat jembatan darurat dari bambu di atas jembatan yang putus. Sehingga, bisa dilalui pejalan kaki atau pengendara motor,’ terangnya.
Sementara di plengsengan tepi jalan yang ambrol, warga memasang pagar pembatas darurat dari bambu. Tujuannya, sebagai penanda agar warga berhati-hati saat melintas.
Camat Tutur Mujiono menjelaskan, warga sudah membuat jembatan darurat untuk mengganti jembatan yang putus. “Jembatan darurat selesai dibangun, tinggal menunggu pembangunan permanennya. Untuk sementara jembatan darurat itu bisa dilalui pejalan kaki dan motor. Truk dan mobil belum bisa,” ungkapnya.
Sementara plengsengan tepi jalan yang longsor sudah didatangi Muspika dan Pemdes setempat. Penanganan darurat belum bisa dilakukan di sini. Karena itu, lokasi itu sebatas dipasang penanda.
“Baik jembatan putus maupun plengsengan tanah tepi jalan yang longsor, disebabkan karena tergerus air bersamaan curah hujan tinggi,” ucapnya. (zal/fun)