29.5 C
Probolinggo
Thursday, June 1, 2023

Terdampak Pandemi, Evaluasi Target Retribusi Pasar Daerah Kab Pasuruan

BANGIL, Radar Bromo – Pandemi korona mulai berdampak pada aktivitas perdagangan di pasar daerah Kabupaten Pasuruan. Lantaran itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan akan mengevaluasi target retribusi pasar daerah.

Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Disperindag Kabupaten Pasuruan Gatot Sutanto mengatakan, dampak pandemi itu sangat dirasakan pada April ini. “Setelah merebak wabah Covid-19, kegiatan perdagangan di 14 pasar daerah memang terdampak. Lantaran cenderung ada penurunan aktivitas, membuat kami mengevaluasi lagi terkait target retribusi pasar daerah,” terangnya.

Gatot mengatakan, target awal Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pasar daerah tahun ini mencapai Rp 3,962 miliar. Pada triwulan pertama (Januari-Maret), pendapatan pun masih lumayan. Sebab, Januari dan Februari masih belum berdampak.

Baca Juga:  Ajukan 150 Ribu Penerima Bantuan Sosial Baru di Kabupaten Pasuruan

Mulai masuk pertengahan Maret, pendapatan dari 14 pasar daerah pun mulai terdampak. Bila biasanya per hari retribusi yang masuk Rp 9,7 juta, kini turun jadi Rp 8 juta.

Tercatat sampai kemarin, realisasi retribusi dari pasar daerah bila dipersentase, masih 30 persen dari target (selengkapnya lihat infografis). Hal itu dipicu sejumlah akses ke pasar terimbas physical distancing. Sehingga, aktivitas masyarakat yang ke pasar juga terbatas jam operasionalnya.

“Seperti di Pasar Pasrepan, Pandaan, dan Gempol. Pada akses ke pasar, dilakukan physical distancing. Sehingga, membuat jam operasional dan kunjungan jadi menurun,” terangnya.

Termasuk dengan imbauan social distancing, aktivitas masyarakat yang beli ke Pasar Daerah juga menurun. Selain memilih belanja di tukang sayur keliling, juga masyarakat cenderung datang ke pasar tidak setiap hari.

Baca Juga:  Kelas Terbakar, Aktivitas Belajar di SDN Randupitu Dipindah

“Sehingga, langkah kami mengevaluasi target kembali jika diperlukan akan ada penurunan. Termasuk juga menggodok kebijakan lain agar tidak memberatkan pedagang di pasar daerah,” terangnya.

Kendati begitu, Gatot mengatakan, untuk pasokan sembako atau bahan makanan utama dipastikan aman dan stok tersedia di pasar-pasar daerah. (eka/mie)

BANGIL, Radar Bromo – Pandemi korona mulai berdampak pada aktivitas perdagangan di pasar daerah Kabupaten Pasuruan. Lantaran itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan akan mengevaluasi target retribusi pasar daerah.

Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Disperindag Kabupaten Pasuruan Gatot Sutanto mengatakan, dampak pandemi itu sangat dirasakan pada April ini. “Setelah merebak wabah Covid-19, kegiatan perdagangan di 14 pasar daerah memang terdampak. Lantaran cenderung ada penurunan aktivitas, membuat kami mengevaluasi lagi terkait target retribusi pasar daerah,” terangnya.

Gatot mengatakan, target awal Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pasar daerah tahun ini mencapai Rp 3,962 miliar. Pada triwulan pertama (Januari-Maret), pendapatan pun masih lumayan. Sebab, Januari dan Februari masih belum berdampak.

Baca Juga:  Penerima PKH Kab Pasuruan Agustus Jadi 91.552, Pencairan Rp 19,9 M

Mulai masuk pertengahan Maret, pendapatan dari 14 pasar daerah pun mulai terdampak. Bila biasanya per hari retribusi yang masuk Rp 9,7 juta, kini turun jadi Rp 8 juta.

Tercatat sampai kemarin, realisasi retribusi dari pasar daerah bila dipersentase, masih 30 persen dari target (selengkapnya lihat infografis). Hal itu dipicu sejumlah akses ke pasar terimbas physical distancing. Sehingga, aktivitas masyarakat yang ke pasar juga terbatas jam operasionalnya.

“Seperti di Pasar Pasrepan, Pandaan, dan Gempol. Pada akses ke pasar, dilakukan physical distancing. Sehingga, membuat jam operasional dan kunjungan jadi menurun,” terangnya.

Termasuk dengan imbauan social distancing, aktivitas masyarakat yang beli ke Pasar Daerah juga menurun. Selain memilih belanja di tukang sayur keliling, juga masyarakat cenderung datang ke pasar tidak setiap hari.

Baca Juga:  Januari–Juni, 188 Ha Sawah di Kab Pasuruan Terimbas Banjir

“Sehingga, langkah kami mengevaluasi target kembali jika diperlukan akan ada penurunan. Termasuk juga menggodok kebijakan lain agar tidak memberatkan pedagang di pasar daerah,” terangnya.

Kendati begitu, Gatot mengatakan, untuk pasokan sembako atau bahan makanan utama dipastikan aman dan stok tersedia di pasar-pasar daerah. (eka/mie)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru