Tersangka Sewa Dua Rumah di Tretes, Satu Ditinggali, Satu untuk Wisma
LOKASI: Dua rumah berlantai dua yang terpasang police line. Rumah ini disewa Dimas Galih Pratikno untuk tinggal pelaku dan korban di Tretes, Prigen. (Foto: Rizal Fahmi Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
PRIGEN, Radar Bromo – Bukan hanya warung kopi (warkop) WP GON di ruko Gempol 9, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol. Kepolisian ternyata juga memasang police line dua rumah bertingkat, yang berlokasi di Perumahan Pesanggrahan Indah, Blok B8 dan B10, Lingkungan Tretes RT 06 RW 06, Kelurahan/Kecamatan Prigen. Rumah ini diketahui pernah disewa Dimas Galih Pratikno (DG), salah satu tersangka.
Jawa Pos Radar Bromo Selasa (22/11) pagi mendatangi dua rumah tersebut. Rumah ini merupakan salah satu TKP yang ikut digerebek tim Jatanras dan Renakta Polda Jatim, pada Senin (14/11) sore lalu.
Dari luar, kondisi sekitar perumahan tampak sepi akan lalu lalang orang. Di bagian pagar rumah dua lantai masih terpasang garis polisi di bagian pagar dan pintu.
DIPAKAI WISMA: Rumah yang disewa Galih untuk dijadikan wisma. (Foto: Rizal Fahmi Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
“Pemasang police line di dua rumah tersebut adalah petugas dari Polda Jatim. Pemasangan dilakukan setelah dilakukan penggerebekan pada Senin (14/11) lalu,” terang ketua RT 06 Arno Subali.
Saat penggerebekan di dua rumah bertingkat tersebut berlangsung, warga sekitar tidak banyak yang tahu. Termasuk Arno. Dia baru tahu setelah ramai akan berita kasus perdagangan orang atau manusia yang korbannya ada 19 orang perempuan.
PRIGEN, Radar Bromo – Bukan hanya warung kopi (warkop) WP GON di ruko Gempol 9, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol. Kepolisian ternyata juga memasang police line dua rumah bertingkat, yang berlokasi di Perumahan Pesanggrahan Indah, Blok B8 dan B10, Lingkungan Tretes RT 06 RW 06, Kelurahan/Kecamatan Prigen. Rumah ini diketahui pernah disewa Dimas Galih Pratikno (DG), salah satu tersangka.
Jawa Pos Radar Bromo Selasa (22/11) pagi mendatangi dua rumah tersebut. Rumah ini merupakan salah satu TKP yang ikut digerebek tim Jatanras dan Renakta Polda Jatim, pada Senin (14/11) sore lalu.
Dari luar, kondisi sekitar perumahan tampak sepi akan lalu lalang orang. Di bagian pagar rumah dua lantai masih terpasang garis polisi di bagian pagar dan pintu.
DIPAKAI WISMA: Rumah yang disewa Galih untuk dijadikan wisma. (Foto: Rizal Fahmi Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
“Pemasang police line di dua rumah tersebut adalah petugas dari Polda Jatim. Pemasangan dilakukan setelah dilakukan penggerebekan pada Senin (14/11) lalu,” terang ketua RT 06 Arno Subali.
Saat penggerebekan di dua rumah bertingkat tersebut berlangsung, warga sekitar tidak banyak yang tahu. Termasuk Arno. Dia baru tahu setelah ramai akan berita kasus perdagangan orang atau manusia yang korbannya ada 19 orang perempuan.