BANGIL, Radar Bromo – Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Wonokerto belum mampu menampung seluruh produksi sampah dari wilayah Kabupaten Pasuruan. Karena itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan berencana membangun TPA baru.
Kepala DLH Kabupaten Pasuruan Heru Ferianto mengatakan, jumlah TPA di Pasuruan masih minim. Hanya dua lokasi. Yakni, TPA Wonokerto, Kecamatan Sukorejo dan TPA Kenep, Kecamatan Beji.
Namun, sekarang hanya TPA Wonokerto yang beroperasi. TPA Wonokerto dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektare dengan dana sekitar Rp 21 miliar. Di sisi lain, TPA Kenep sudah tak lagi menerima kiriman sampah. Jadi, cuma satu yang beroperasi. ”Padahal, perlu banyak TPA di Kabupaten Pasuruan,” tambahnya.
Heru menambahkan, tambahan TPA baru dibutuhkan untuk menunjang penanganan sampah dari 365 desa dan kelurahan. Sebab, dalam sehari, produksi sampah dari seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan mencapai sekitar 500 ton. Tidak semua sampah terjangkau oleh bank sampah maupun TPA. Jarak terlalu jauh.
”Karena itulah, butuh tambahan TPA. Baik di wilayah barat maupun timur Kabupaten Pasuruan,” imbuhnya.
Hanya, saat ini, pembangunan TPA baru belum bisa dilakukan. Anggaran tidak ada. ”Butuh biaya besar pembangunannya. Di P-APBD 2021 belum tersedia,” pungkasnya. (one/far)