DESTINASI WISATA: Gedung Museum Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu jujukan wisatawan yang berkunjung ke kawasan Masjid Cheng Hoo di Pandaan. (Foto: Rizal F Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
PANDAAN, Radar Bromo – Museum Kabupaten Pasuruan masih menjadi daya tarik bagi wisatawan. Di dalam gedung penyimpan benda-benda bersejarah dan purbakala itu, dipajang 149 koleksi. Ada arca, tembikar, yoni, terakota, keris, dan sebagainya.
Pada September lalu, muncul wacana untuk mengubah nama museum tersebut. Dari Museum Kabupaten Pasuruan menjadi Museum Cunggrang. Namun, wacana tersebut belum diputuskan. Gedung bertingkat dan berornamen Tionghoa itu tetap bernama Museum Pasuruan.
TERTATA: Sudut di dalam Museum Kabupaten Pasuruan. (Foto: Rizal F Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)PRASASTI: Salah satu koleksi di museum Kabupaten Pasuruan. (Foto: Rizal F Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
Cunggrang merupakan nama salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang terletak di Dusun Sukci, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol. Prasasti Cunggrang dibuat oleh Mpu Sindok, Pendiri Wangsa Isyana Kerajaan Medang (Mataram Kuno) pada 18 September tahun 851 Saka atau 929 Masehi.
PANDAAN, Radar Bromo – Museum Kabupaten Pasuruan masih menjadi daya tarik bagi wisatawan. Di dalam gedung penyimpan benda-benda bersejarah dan purbakala itu, dipajang 149 koleksi. Ada arca, tembikar, yoni, terakota, keris, dan sebagainya.
Pada September lalu, muncul wacana untuk mengubah nama museum tersebut. Dari Museum Kabupaten Pasuruan menjadi Museum Cunggrang. Namun, wacana tersebut belum diputuskan. Gedung bertingkat dan berornamen Tionghoa itu tetap bernama Museum Pasuruan.
TERTATA: Sudut di dalam Museum Kabupaten Pasuruan. (Foto: Rizal F Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)PRASASTI: Salah satu koleksi di museum Kabupaten Pasuruan. (Foto: Rizal F Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
Cunggrang merupakan nama salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang terletak di Dusun Sukci, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol. Prasasti Cunggrang dibuat oleh Mpu Sindok, Pendiri Wangsa Isyana Kerajaan Medang (Mataram Kuno) pada 18 September tahun 851 Saka atau 929 Masehi.