27 C
Probolinggo
Tuesday, March 21, 2023

Nama Museum Kab Pasuruan Belum Berubah

PANDAAN, Radar Bromo – Museum Kabupaten Pasuruan masih menjadi daya tarik bagi wisatawan. Di dalam gedung penyimpan benda-benda bersejarah dan purbakala itu, dipajang 149 koleksi. Ada arca, tembikar, yoni, terakota, keris, dan sebagainya.

Pada September lalu, muncul wacana untuk mengubah nama museum tersebut. Dari Museum Kabupaten Pasuruan menjadi Museum Cunggrang. Namun, wacana tersebut belum diputuskan. Gedung bertingkat dan berornamen Tionghoa itu tetap bernama Museum Pasuruan.

TERTATA: Sudut di dalam Museum Kabupaten Pasuruan. (Foto: Rizal F Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
PRASASTI: Salah satu koleksi di museum Kabupaten Pasuruan. (Foto: Rizal F Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)

Cunggrang merupakan nama salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang terletak di Dusun Sukci, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol. Prasasti Cunggrang dibuat oleh Mpu Sindok, Pendiri Wangsa Isyana Kerajaan Medang (Mataram Kuno) pada 18 September tahun 851 Saka atau 929 Masehi.

Baca Juga:  Perbaikan Rumah Rusak Akibat Puting Beliung Diusulkan Melalui Ini

PANDAAN, Radar Bromo – Museum Kabupaten Pasuruan masih menjadi daya tarik bagi wisatawan. Di dalam gedung penyimpan benda-benda bersejarah dan purbakala itu, dipajang 149 koleksi. Ada arca, tembikar, yoni, terakota, keris, dan sebagainya.

Pada September lalu, muncul wacana untuk mengubah nama museum tersebut. Dari Museum Kabupaten Pasuruan menjadi Museum Cunggrang. Namun, wacana tersebut belum diputuskan. Gedung bertingkat dan berornamen Tionghoa itu tetap bernama Museum Pasuruan.

TERTATA: Sudut di dalam Museum Kabupaten Pasuruan. (Foto: Rizal F Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
PRASASTI: Salah satu koleksi di museum Kabupaten Pasuruan. (Foto: Rizal F Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)

Cunggrang merupakan nama salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang terletak di Dusun Sukci, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol. Prasasti Cunggrang dibuat oleh Mpu Sindok, Pendiri Wangsa Isyana Kerajaan Medang (Mataram Kuno) pada 18 September tahun 851 Saka atau 929 Masehi.

Baca Juga:  Dua Yoni di Dusun Telebuk Dievakuasi ke Museum

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru