GEMPOL, Radar Bromo – Warga Dusun Babat, Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, sambat sering kebanjiran. Air sering masuk rumah mereka di RT 02/RW 12 setiap kali hujan turun. Ternyata, gara-garanya adalah saluran yang melintang di bawah Jalan Tol Gempol–Pandaan tidak berfungsi maksimal.
Banjir kerap terjadi saat hujan lebat dan mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Kades Randupitu Mochammad Fuad mengatakan, banjir merendam sejumlah warga di Dusun Babat terjadi pada Maret lalu. Saat itu masih musim hujan.
Agar tidak terulang lagi pada musim hujan tahun ini, Pemdes Randupitu mendesak PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) selaku pengelola jalan tol Gempol—Pandaan segera menormalisasi saluran yang melintang di bawah jalan tol tersebut. Juga, menormalisasi saluran lainnya di sekitar tebing luar kanan dan kiri tol.
”Saluran utama itu melintang di bawah jalan tol. Dulu tingginya hampir 3 meter. Sekarang hanya 1,5 meter. Banyak material sedimen di situ,” tuturnya.
Human Capital & General Affair Manager PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) Brahmo W.S. kepada Jawa Pos Radar Bromo mengatakan, timnya akan mengecek kondisi lokasi. ”Kami ajak Kades Randupitu untuk menunjukkan lokasi saluran air agar tidak banjir,” katanya.
Dia berharap Pemdes Randupitu juga segera melayangkan pengajuan normalisasi saluran air yang ada di bawah dan sekitaran jalan tol. Ditujukkan kepada PT Jasamarga Pandaan Tol. (zal/far)