PRIGEN, Radar Bromo –Jalan Raya Ledug, tepatnya di bawah patung kuda jingkrak, marak oleh aksi balap liar. Mereka kerap beraksi sore hari di kawasan Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, tersebut. Polsek Prigen pun turun tangan.
Tim Buru Sergap (Buser) Polsek Prigen membubarkan para pembalap liar itu kemarin (16/3). Tiga motor dan lima orang diamankan tim Buser. Mereka dibawa ke mapolsek.
”Kami bubarkan. Pembalap, penonton, dan motornya kami bawa. Mereka mengganggu dan meresahkan warga sekitar serta pengguna jalan,” ucap Kanitreskrim Polsek Prigen Ipda Zahari.
Di tempat kejadian, pemilik motor juga berperan sebagai pembalap. Yang lain merupakan penontonnya. Empat orang sudah dewasa. Satu orang masih remaja berusia 16 tahun.
”Total lima orang yang kami bawa ke mapolsek. Semuanya warga Ledug,” tuturnya.
Sesampai di mapolsek, semua didata petugas. Kemudian, diberi pembinaan. Sekaligus diminta membuat surat pernyataan agar tidak melakukan balap liar lagi di kemudian hari.
”Kami kembalikan ke orang tua masing-masing. Kami suruh melengkapi spion dan kelengkapan motor lain sebelum dibawa pulang,” tegas Zahari. (zal/far)
PRIGEN, Radar Bromo –Jalan Raya Ledug, tepatnya di bawah patung kuda jingkrak, marak oleh aksi balap liar. Mereka kerap beraksi sore hari di kawasan Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, tersebut. Polsek Prigen pun turun tangan.
Tim Buru Sergap (Buser) Polsek Prigen membubarkan para pembalap liar itu kemarin (16/3). Tiga motor dan lima orang diamankan tim Buser. Mereka dibawa ke mapolsek.
”Kami bubarkan. Pembalap, penonton, dan motornya kami bawa. Mereka mengganggu dan meresahkan warga sekitar serta pengguna jalan,” ucap Kanitreskrim Polsek Prigen Ipda Zahari.
Di tempat kejadian, pemilik motor juga berperan sebagai pembalap. Yang lain merupakan penontonnya. Empat orang sudah dewasa. Satu orang masih remaja berusia 16 tahun.
”Total lima orang yang kami bawa ke mapolsek. Semuanya warga Ledug,” tuturnya.
Sesampai di mapolsek, semua didata petugas. Kemudian, diberi pembinaan. Sekaligus diminta membuat surat pernyataan agar tidak melakukan balap liar lagi di kemudian hari.
”Kami kembalikan ke orang tua masing-masing. Kami suruh melengkapi spion dan kelengkapan motor lain sebelum dibawa pulang,” tegas Zahari. (zal/far)
