Jembatan Penghubung Antar Perdukuhan di Tutur Rawan Ambruk
RAWAN: Pengendara melintas di jembatan bambu di Dusun Krajan 3 Desa Andonosari. (Foto: Rizal F. Syatori/ Jawa Pos Radar Bromo)
TUTUR, Radar Bromo – Dibangun secara swadaya, sebuah jembatan bambu di Dusun Krajan 3, Desa Andonosari, Tutur, Kabupaten Pasuruan, kondisinya memprihatinkan. Jembatan itu rawan ambruk, sebab konstruksinya hanya dari bambu.
Jembatan itu sendiri merupakan penghubung antara dua perdukuhan di Dusun Krajan 3. Lebarnya 2 meter dan panjangnya 15 meter. Selama ini, jembatan itu dimanfaatkan warga untuk mengangkut hasil pertanian atau perkebunan.
“Jembatan bambu itu memang sudah lumayan lama ada. Jembatan itu dibangun swadaya. Saat ini, kondisinya memprihatinkan. Sewaktu-waktu bisa ambruk,” ungkap Kades Andonosari Akhmad Pujianto.
SWADAYA: Jembatan bambu di Dusun Krajan 3, Andonosari, Tutur selama ini dimanfaatkan untuk mengangkut hasil tani. (Foto: Rizal F. Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
Agar aman, pemdes berharap ada bantuan dari Pemkab Pasuruan untuk membangun jembatan itu dengan konstruksi lebih kuat. Sehingga warga yang melintas tidak khawatir.
“Kami berharap tim teknis dari OPD terkait datang ke lokasi untuk survei. Sudah saatnya jembatan bambu itu dibongkar dan dibangunkan permanen agar lebih kuat dan aman,” ujarnya.
Kabid Perencanaan di Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan Listiyani Utami mengatakan, pihaknya belum bisa merealisasikan permintaan warga tahun ini.
“Kami baru bisa merealisasikannya tahun depan. Pemdes lebih dulu buat proposal pengajuannya ke dinas, juga diusulkan ke musrenbang desa dan kecamatan,” jelasnya. (zal/hn)
TUTUR, Radar Bromo – Dibangun secara swadaya, sebuah jembatan bambu di Dusun Krajan 3, Desa Andonosari, Tutur, Kabupaten Pasuruan, kondisinya memprihatinkan. Jembatan itu rawan ambruk, sebab konstruksinya hanya dari bambu.
Jembatan itu sendiri merupakan penghubung antara dua perdukuhan di Dusun Krajan 3. Lebarnya 2 meter dan panjangnya 15 meter. Selama ini, jembatan itu dimanfaatkan warga untuk mengangkut hasil pertanian atau perkebunan.
“Jembatan bambu itu memang sudah lumayan lama ada. Jembatan itu dibangun swadaya. Saat ini, kondisinya memprihatinkan. Sewaktu-waktu bisa ambruk,” ungkap Kades Andonosari Akhmad Pujianto.
SWADAYA: Jembatan bambu di Dusun Krajan 3, Andonosari, Tutur selama ini dimanfaatkan untuk mengangkut hasil tani. (Foto: Rizal F. Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
Agar aman, pemdes berharap ada bantuan dari Pemkab Pasuruan untuk membangun jembatan itu dengan konstruksi lebih kuat. Sehingga warga yang melintas tidak khawatir.
“Kami berharap tim teknis dari OPD terkait datang ke lokasi untuk survei. Sudah saatnya jembatan bambu itu dibongkar dan dibangunkan permanen agar lebih kuat dan aman,” ujarnya.
Kabid Perencanaan di Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan Listiyani Utami mengatakan, pihaknya belum bisa merealisasikan permintaan warga tahun ini.
“Kami baru bisa merealisasikannya tahun depan. Pemdes lebih dulu buat proposal pengajuannya ke dinas, juga diusulkan ke musrenbang desa dan kecamatan,” jelasnya. (zal/hn)