27.5 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

BMKG Prediksi Musim Kemarau Akan Datang Lebih Awal

PANDAAN, Radar BromoHujan deras dan lebat kerap melanda wilayah Probolinggo dan Pasuruan pekan lalu. Namun, intensitas hujan mulai berkurang dalam beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau akan tiba lebih awal.

”Ada wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih awal pada April mendatang. Meliputi Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar di Jatim. Termasuk Kabupaten dan Kota Probolinggo dan Pasuruan,” jelas Kepala Stasiun Geofisika Pasuruan Rully Oktavia Hermawan.

Di luar Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Jatim, provinsi lain di Indonesia memasuki musim kemarau pada Mei dan Juni.

”Puncak musim kemarau tahun ini diprediksi terjadi di Agustus dan September,” imbuhnya.

Baca Juga:  Seruduk Truk Tangki di Pandaan, Sopir Truk Boks Terjepit

Terkait situasi cuaca seperti ini, jelas Rully, BMKG mengimbau pemerintah daerah dan institusi terkait serta masyarakat untuk lebih siap. Waspada dan mengantisipasi kemungkinan dampak musim kemarau.

Terutama wilayah yang mengalami sifat musim kemarau di bawah normal. Atau, lebih kering dibandingkan biasanya. Sebab, wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan metrologis, kebakaran hutan, dan lahan. Juga, kekurangan air bersih.

”Perlu aksi mitigasi secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak musim kemarau. Diperkirakan akan jauh lebih kering dari 3 tahun terakhir,” ujarnya. (zal/far)

PANDAAN, Radar BromoHujan deras dan lebat kerap melanda wilayah Probolinggo dan Pasuruan pekan lalu. Namun, intensitas hujan mulai berkurang dalam beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau akan tiba lebih awal.

”Ada wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih awal pada April mendatang. Meliputi Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar di Jatim. Termasuk Kabupaten dan Kota Probolinggo dan Pasuruan,” jelas Kepala Stasiun Geofisika Pasuruan Rully Oktavia Hermawan.

Di luar Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Jatim, provinsi lain di Indonesia memasuki musim kemarau pada Mei dan Juni.

”Puncak musim kemarau tahun ini diprediksi terjadi di Agustus dan September,” imbuhnya.

Baca Juga:  Bupati Pasuruan Bertemu Apindo untuk Perkuat Sinergi Pengusaha dan Pemda

Terkait situasi cuaca seperti ini, jelas Rully, BMKG mengimbau pemerintah daerah dan institusi terkait serta masyarakat untuk lebih siap. Waspada dan mengantisipasi kemungkinan dampak musim kemarau.

Terutama wilayah yang mengalami sifat musim kemarau di bawah normal. Atau, lebih kering dibandingkan biasanya. Sebab, wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan metrologis, kebakaran hutan, dan lahan. Juga, kekurangan air bersih.

”Perlu aksi mitigasi secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak musim kemarau. Diperkirakan akan jauh lebih kering dari 3 tahun terakhir,” ujarnya. (zal/far)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru