Cangkul Lahan Sayur, Warga di Andonosari Tutur Temukan Mangkuk Lawas
TINGGALAN BELANDA: Kadiman (kanan) menunjukkan mangkuk dan dandang yang ditemukannya di hutan. (Foto: Rizal F Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
TUTUR, Radar Bromo – Kadiman heran. Pagi-pagi pada akhir Februari lalu, dia mencangkul tanah. Kebun sayuran sedang hijau-hijaunya. Tiba-tiba dia mendengar suara nyaring benturan logam. Cangkulnya mengenai sesuatu. Ada dandang dan mangkuk di dalam tanah. Benarkah itu benda kuno?
”Ini tembikar. Ada tujuh mangkuk dari seperti keramik. Sama dandang dari tembaga,” ujar Kadiman saat ditemui Jawa Pos Radar Bromo di rumahnya, Dusun Krajan 2, Desa Andonosari, Kecamatan Tutur.
DARI KERAMIK: Mangkuk dan dandang yang ditemukan Kadiman di hutan. (Foto: Rizal F Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
Lelaki 47 tahun itu menduga, mangkuk tembikar dan dandang dari tembaga tersebut peninggalan lama. Ada sejak zaman kuno. Sebab, mangkuk dan dandang seperti itu tidak seperti mangkuk dan dandang zaman sekarang. Baik dari segi bentuk maupun ukurannya.
Bentuk mangkuk melingkar. Warnanya polos. Adapun dandang polos, namun sudah tidak ada lagi penutupnya. Bagian bawah pun bolong. ”Saya bawa pulang dari hutan terus disimpan di rumah,” ujarnya. Kadiman menduga barang-barang itu bekas zaman Belanda. Lokasinya jauh dari kampung. Sekitar 1 kilometer di tengah hutan.
TUTUR, Radar Bromo – Kadiman heran. Pagi-pagi pada akhir Februari lalu, dia mencangkul tanah. Kebun sayuran sedang hijau-hijaunya. Tiba-tiba dia mendengar suara nyaring benturan logam. Cangkulnya mengenai sesuatu. Ada dandang dan mangkuk di dalam tanah. Benarkah itu benda kuno?
”Ini tembikar. Ada tujuh mangkuk dari seperti keramik. Sama dandang dari tembaga,” ujar Kadiman saat ditemui Jawa Pos Radar Bromo di rumahnya, Dusun Krajan 2, Desa Andonosari, Kecamatan Tutur.
DARI KERAMIK: Mangkuk dan dandang yang ditemukan Kadiman di hutan. (Foto: Rizal F Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)
Lelaki 47 tahun itu menduga, mangkuk tembikar dan dandang dari tembaga tersebut peninggalan lama. Ada sejak zaman kuno. Sebab, mangkuk dan dandang seperti itu tidak seperti mangkuk dan dandang zaman sekarang. Baik dari segi bentuk maupun ukurannya.
Bentuk mangkuk melingkar. Warnanya polos. Adapun dandang polos, namun sudah tidak ada lagi penutupnya. Bagian bawah pun bolong. ”Saya bawa pulang dari hutan terus disimpan di rumah,” ujarnya. Kadiman menduga barang-barang itu bekas zaman Belanda. Lokasinya jauh dari kampung. Sekitar 1 kilometer di tengah hutan.