PRIGEN, Radar Bromo – Irawan sudah mau beristirahat Kamis malam itu (2/2). Mendadak sekitar pukul 20.15, terdengar suara gemuruh di vila yang dijaganya. Dia cemas dan waswas. Sebab, sejak pagi, hujan deras terus mengguyur kawasan wisata Prigen. Ternyata tebing vila longsor. Dindingnya ambrol.
”Kejadiannya Kamis malam. Paginya jadi seperti ini,” kata Irawan kepada Jawa Pos Radar Bromo di lokasi longsor Jumat (3/2).
Kerusakan plengsengan terjadi dua tingkat. Pagar di bawah vila juga jebol. Namun, tidak ada korban. Lokasinya ada di Jalan Antung, Lingkungan Dandung, Kelurahan Pecalukan, Kecamatan Prigen. Jalan alternatif di situ tertutup material longsoran.
Sehari-hari lelaki 49 tahun itu menjaga vila sendirian. Pemilik vila orang Surabaya. Staf Kecamatan Prigen dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan datang ke lokasi pagi-pagi. Ada pula relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Subur, kasi trantib Kecamatan Prigen mengaku baru mendengar insiden dari warga itu pagi kemarin. Dia langsung meluncur. Lokasi dicek. Bagian mana saja yang longsor. Apa saja yang rusak. Semua diinventarisasi.
”Plengsengan vila yang longsor panjang 50 meter. Tinggi 15 meter. Lebar 7 meter,” tuturnya.
Penanganan darurat dilakukan. Siang harinya, tebing vila ditutup dengan terpal oleh petugas BPBD Kabupaten Pasuruan dibantu relawan Tagana. Evakuasi belum bisa. Sebab, perlu alat-alat berat untuk mengangkut material longsoran. Tidak cukup tenaga manusia. Fokus penanganan darurat dulu. Evakuasi material menjadi tanggung jawab pemilik vila. Perlu mendatangkan konsultan.