PRIGEN, Radar Bromo – Kebakaran hutan terjadi di wilayah Perhutani di Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, Senin (30/9) lalu menimbulkan dampak. Si jago merah tak hanya meludeskan lahan sekitar empat hektare milik Perhutani. Ternyata insiden itu membuat api merembet dan membakar lahan di wilayah Tahura R. Soerjo di Blok Kalisidomuru, Kelurahan Pecalukan, Prigen.
“Wilayah kami juga ikut terbakar. Luas lahan yang terbakar sekitar dua hektare. Di lapangan sudah berhasil dipadamkan,” terang Kepala Resort III Tahura R. Soerjo wilayah Pasuruan Agus Budi Utomo.
Menurut Agus sapaan akrabnya, untuk wilayahnya yang ikut juga terbakar, disebabkan imbas wilayah Perhutani yang terbakar lebih dulu. Api merembet lantaran hembusan angin kencang. Alhasil api merangsek naik ke atas masuk wilayah lahan Tahura R. Soerjo.
Adapun vegetasi yang terbakar di wilayah Tahura R. Soerjo, dominasi berupa alang-alang dan semak belukar. Juga ada beberapa tegakan pohon katanya. “Untuk di tempat kami, kebakarannya bukan karena perburuan liar ataupun pembukaan lahan. Tapi dampak atau imbas dari kebakaran di bawah wilayah Perhutani, karena lokasinya memang berbatasan,” ungkapnya.
Dan di hari yang sama, sekitar 15 orang personel Pamhut Tahura R. Soerjo turun ke lapangan. Memilih menghadang api dan sekaligus memadamkannya dari atas, agar tidak tambah naik ke atas, imbuhnya. Selain itu, juga buat sekat bakar secara manual. Sebagai penghalang dan pemisah jarak, supaya api tidak merambat.
“Apinya memang sudah berhasil dipadamkan. Sebagian anggota pamhut tetap kami siagakan di lokasi. Lainnya balik kanan, kembali turun ke bawah,” cetusnya. (zal/fun)
PRIGEN, Radar Bromo – Kebakaran hutan terjadi di wilayah Perhutani di Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, Senin (30/9) lalu menimbulkan dampak. Si jago merah tak hanya meludeskan lahan sekitar empat hektare milik Perhutani. Ternyata insiden itu membuat api merembet dan membakar lahan di wilayah Tahura R. Soerjo di Blok Kalisidomuru, Kelurahan Pecalukan, Prigen.
“Wilayah kami juga ikut terbakar. Luas lahan yang terbakar sekitar dua hektare. Di lapangan sudah berhasil dipadamkan,” terang Kepala Resort III Tahura R. Soerjo wilayah Pasuruan Agus Budi Utomo.
Menurut Agus sapaan akrabnya, untuk wilayahnya yang ikut juga terbakar, disebabkan imbas wilayah Perhutani yang terbakar lebih dulu. Api merembet lantaran hembusan angin kencang. Alhasil api merangsek naik ke atas masuk wilayah lahan Tahura R. Soerjo.
Adapun vegetasi yang terbakar di wilayah Tahura R. Soerjo, dominasi berupa alang-alang dan semak belukar. Juga ada beberapa tegakan pohon katanya. “Untuk di tempat kami, kebakarannya bukan karena perburuan liar ataupun pembukaan lahan. Tapi dampak atau imbas dari kebakaran di bawah wilayah Perhutani, karena lokasinya memang berbatasan,” ungkapnya.
Dan di hari yang sama, sekitar 15 orang personel Pamhut Tahura R. Soerjo turun ke lapangan. Memilih menghadang api dan sekaligus memadamkannya dari atas, agar tidak tambah naik ke atas, imbuhnya. Selain itu, juga buat sekat bakar secara manual. Sebagai penghalang dan pemisah jarak, supaya api tidak merambat.
“Apinya memang sudah berhasil dipadamkan. Sebagian anggota pamhut tetap kami siagakan di lokasi. Lainnya balik kanan, kembali turun ke bawah,” cetusnya. (zal/fun)
